14 orang meninggal, mayoritas penumpang tak sadari kecelakaan

Polisi hingga saat ini masih terus mendalami kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto yang memakan 14 korban jiwa.

Bus yang mengangkut 34 orang itu menghantam taing VMS (Variable Mesage Sign) di pinggir bahu jalan tol ketika melaju secepat 100 kilometer per jam di lajur lambat.

Selain 14 penumpang tewas, belasan penumpang lain mengalami luka berat. Para korban langsugn dilarikan ke RS Petrokimia Gresik, RS Citra Medika, kemudian RS EMMA Kota Mojokerto.

Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, kebanyakan dari para korban sedang tertidur dan tak menyadari kecelakaan maut tersebut.

Kecelakan Bus di Jawa Timur Makan 14 Korban Jiwa, Sopir Positif Sabu dan Tak Ada SIM
via Giphy

Sopir cadangan kecelakaan bus itu tak miliki SIM

Melansir CNN, pengemudi utama bus sedang berisirahat dan tidur saat kecelakaan terjadi.

Saat itu, bus dikemudikan oleh sopir pengganti, Ade Firmansyah (29). Setelah pemeriksaan, ternyata Ade tak memiliki surat izin mengemudi (SIM).

Saudara AF diketahui tak memiliki SIM. Sehingga kami akan cari statusnya, apakah merupakan sopir cadangan atau kernet,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Ahmad Ramadhan.

Setelah ketahuan tak memiliki SIM, polisi melangsungkan tes urine kepadanya.

Kecelakan Bus di Jawa Timur Makan 14 Korban Jiwa, Sopir Positif Sabu dan Tak Ada SIM
via IceGif

Tes urine menunjukkan AF positif sabu

Lewat tes urine, ada indikasi bahwa sopir AF yang terlibat kecelakaan bus itu menggunakan obat terlarang.

Kemarin kami dalami keterangan dari pengemudi, ternyata ada indikasi yang bersangkutan menggunakan sabu-sabu. Itu dari hasil tes urine sementara yang dilakukan terhadap pengemudi,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur Kombes Pol Latif Usman.

Selain itu, kini pihak berwajib juga mengambil sampel darah AF untuk mereka kirim ke laboratorium forensik guna memastikan kandugnan obat terlarang yang ia konsumsi.

Inilah yang kami dalami. Kami serahkan ke Reskrim atau Resnarkoba untuk didalami, yang bersangkutan kapan dan di mana menggunakannya,” lanjutnya.

Your thoughts? Let us know!

(Image: via Zona Surabaya Raya)