Produksi Harga Tas Dior Nggak Semahal Harga Jualnya?
Ternyata, di balik harga produk brand tas mewah yang dijual seharga puluhan juta rupiah, contohnya salah satu produk tas mewah Dior yang diduga dijual dengan harga setara Rp45 juta, tapi hanya perlu mengeluarkan biaya produksi setara Rp930 ribu.
Salah satu brand produk mewah Dior, yang merupakan anak perusahaan LVMH, baru-baru diinvestigasi oleh jaksa di Italia karena dugaan eksploitasi pekerja dalam pembuatan tas mereka. Nggak hanya itu, penyidik juga mengangkat soal sistem produksi supply merk barang mewah yang dijual dengan harga “Made in Italy” tapi diproduksi dengan harga “Made in China.”
Sumber: Business Insider, Forbes & Reuters
(via Giphy)
Emang Berapa Harga Produksi Tas Dior?
- Harga Produksi: USD57 atau setara Rp930 ribu*
- Harga Jual: Sekitar USD2.780 (setara Rp45 juta)*
*Berasal dari dokumen pengadilan Italia yang didapatkan Reuters.
Nggak hanya itu, penyelidik menemukan kalau pekerja pembuatan barang tersebut tidur di perusahaan supaya tasnya bisa selesai tepat waktu. Dari data penggunaan listrik juga ditemukan kalau pembuatan tas ini dilakukan di malam hari dan hari libur.
Sumber: Business Insider & Reuters
Gimana Pengadilan Merespons Isu Ini?
Sebagaimana dilansir Forbes, pengadilan Milan menempatkan merk Christian Dior dalam judicial administration selama setahun setelah investigasi menemukan kalau dua sub-kontraktor mereka (yang dimiliki oleh China), diduga melakukan eksploitasi.
Dior sendiri nggak dianggap bersalah secara pidana, tetapi diklaim lalai karena “nggak mengambil kebijakan untuk mengecek kondisi pekerja dan kapasitas teknik perusahaan kontraktor” tersebut.
Gimana Respons Dior Soal Kasus Ini?
Anggota Komite Eksekutif LVMH Jean-Jacques Guiony mengungkapkan pihaknya bakal meningkatkan upaya dalam menjaga kondisi pekerja di rangkaian supply mereka, pun meningkatkan strategi integrasi vertikal.
“Kami bertanggung jawab penuh terhadap apa yang terjadi. Kami pikir kami telah melakukan banyak hal, dan kami akan meningkatkannya lagi,” katanya, dikutip dari Business of Fashion.
Selain Dior, Giorgio Armani Juga Ikut Terseret
Nggak hanya Dior, perusahaan barang branded lainnya, yakni Giorgio Armani, juga hanya membayar harga murah untuk memproduksi tas branded mereka, yakni sekitar USD99 (sekitar Rp1,6 juta) per produk, dan kemudian dijual dengan harga lebih dari USD1.900 (sekitar Rp31 juta) di toko.
Sumber: Business Insider
Kronologi Kasus Dior & Armani
- Pada April, pengadilan Italia menempatkan salah satu unit Giorgio Armani, yakni Giorgio Armani Operations, dalam partial judicial administration setelah salah satu supplier mereka ditemukan menggunakan subcontractors yang melanggar aturan pekerja.
- Perusahaan itu membantah tuduhan ini, tapi pengadilan menyebut subcontractors mereka di Milan mempekerjakan warga China dan Pakistan dalam kondisi eksploitatif.
- Pada Juni, pengadilan di Milan menyebut ada perusahaan fesyen lainnya yang ditempatkan dalam judicial administration.
- Perusahaan tersebut diketahui adalah Manufactures Dior Srl, yang notabene merupakan salah satu unit Christian Dior Italia.
- Berdasarkan keterangan polisi, perusahaan itu diketahui mengunakan “perusahaan China” untuk mengurangi harga produksi dengan merekrut pekerja dalam kondisi eksploitatif.
- Pemantau Kompetisi Dagang Italia (AGCM) lalu meluncurkan investigasi ke Giorgio Armani dan Dior atas dugaan praktek komersialisasi yang tidak adil, berdasarkan tuduhan penggunaan supplier yang nggak dibayar sepantasnya dan staf yang overworked.
- AGCM dan Guardia di Finanza financial police lalu melakukan inspeksi di kantor pusat Giorgio Armani SpA, G.A. Operations SpA, dan Christian Dior Italia Srl.
Sumber: Le Monde
(via Giphy)
What are your thoughts? Let us know!
(Courtesy of Dior & Pexels)