St. Mary, Kanada jadi kota dengan predikat paling bau di dunia karena terselimuti bau busuk selama 19 tahun.

Biasanya, setiap kota punya keunikannya masing-masing, seperti sejarah, adat istiadat, tempat pariwisata, hingga kulinernya. Hal-hal unik ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong.

Kali ini, fenomena yang terjadi di kota St. Mary berhubungan dengan dunia kuliner. Bukan sekedar kuliner biasa, hal ini membuat warga kota tersebut harus ‘tebal hidung’ saat keluar rumah.

St. Mary jadi kota paling bau, gara-gara saus seafood!

Kota Paling Bau di Dunia, 19 Tahun Terselimuti Saus Seafood!
Atlantic Seafood Sauce (CBC)

Predikat kota paling bau di dunia ini muncul karena adanya bau busuk paripurna yang datang dari 100 tong berisi saus seafood di sebuah perusahaan saus ikan.

Sekitar tahun 2002, Atlantic Seafood Sauce menutup pabrik mereka di kota itu. Sembrono, penutupan ini menyebabkan 100 tong saus tertinggal di dalam sana. 19 tahun berlalu, bau busuk itu makin tercium, hingga menyebabkan polusi udara yang berbahaya di kota St. Mary, menurut laporan CBC.

Sampai-sampai, sebelum pandemi pun warga kota sudah rajin mengenakan masker karena baunya yang tak tertahankan. Karena ini pula tak sedikit warga yang pergi meninggalkan kota itu karena tak nyaman.

Pemerintah habiskan hingga Rp8,1 miliar untuk membuang limbah ini

Kota Paling Bau di Dunia, 19 Tahun Terselimuti Saus Seafood!
via Gfycat

Pihak pemerintah kota paling bau itu sudah berusaha mencari perusahaan pemilik pabrik ini untuk mengangkat semua tong saus busuk yang masih ada. Namun, tidak semudah itu untuk membersihkannya.

Pada tahun 2016, mereka sempat menyewa sebuah perusahaan swasta untuk mengeluarkan sisa saus ke lautan. Sayangnya, usaha tersebut berhenti karena tidak membuahkan hasil.

Wakil Wali Kota St. Mary saat itu, Steve Ryan mengaku mencoba menyewa orang lain namun tidak ada yang berani mengambil tawaran ini.

Mereka bilang, selama 30 tahun menjalani pekerjaan untuk membersihkan tempat, mereka kaget ketika melihat banyak sekali limbah makanan. Anehnya, tidak ada tikus sama sekali. Mereka bilang tikus-tikus itu tahu kalau limbah makanan ini sudah beracun.” kata Ryan.

Ia juga mengaku telah menghabiskan 700.000 dolar Kanada, atau sekitar Rp8,1 miliar untuk menyelesaikan masalah ini.

Apa rasanya tinggal di kota bau busuk itu?

Baca juga: