Apa yang seorang ayah nggak rela lakukan untuk pendidikan anaknya? Seseorang dari Pangkalpinang, Bangka Belitung ini sampai mencuri HP supaya anaknya bisa belajar.

RC inisialnya. Ia menjadi tersangka kasus pencurian handphone dan kasusnya sempat masuk ke tahap proses polisi. Namun, akhirnya ia bebas di tingkat kejaksaan.

Alasannya mencuri mungkin sudah menyentuh hati nurani jaksa.

Mencuri HP demi anak bisa belajar

Mencuri HP untuk Anak Belajar, Seorang Ayah Dibebaskan Jaksa dan Diberi Bantuan
RC dibebaskan jaksa (via Detik)

Kepala Kejaksaan Negeri Pangkalpinang, Jefferdian mengatakan kasus ini berawal dari terdakwa yang mencuri HP milik korban berinisial NT di Alun-Alun Taman Merdeka, Pangkalpinang.

Bahwa morif Terdakwa mencuri hanphone tersebut adalah supaya bisa digunakan anaknya untuk sekolah online,” ujar Jefferdian, mengutip Detik.

Menurutnya, penghentian penuntutan ini ia lakukan dengan penuh pertimbangan dan pemaparan di Kejati Bangka Belitung serta Kejaksaan Agung RI.

Bebas dari ancaman hukum

Untuk perkara yang kemarin itu sudah memenuhi persyaratan (restorative Justice). Pelaku sendiri baru pertama kali melakukan tindak pidana (pencurian),” jelasnya.

Tadinya, RC mendapat ancaman hukuman maksimal lima tahun dan kerugian sekitar Rp2,5 juta. Semua itu batal karena sudah terjadi kesepakatan berdamai yang difasilitasi penuntut hukum.

Pihak kejaksaan pun menghentikan penuntutan setelah melihat situasi keluarga tersangka.

Mereka adalah orang yang kondisinya dalam kekurangan, dan motifnya kenapa dia bisa melakukan itu adalah bagaimana anaknya bisa sekolah secara daring,” lanjutnya.

Restorative justice

Mencuri HP untuk Anak Belajar, Seorang Ayah Dibebaskan Jaksa dan Diberi Bantuan
via Tenor

Pembebeasan RC dari tuntutan kasus pencurian ini pun terdokumentasikan dalam sebuah video yang langsung viral di jagat media sosial.

Dari video itu, RC terlihat menangis, bahkan bersujud syukur setelah Kejaksaan Negeri Pangkalpinang menghentikan kasusnya.

Selain itu, terlihat juga anak RC yang dihadiahi HP.

Penyelesaian ini mereka sebut sebagai keadilan restorative justice, dan menunjukkan hukum tak lagi cuma tajam ke bawah.

Keputusan yang mereka ambil harus adil dan dilakukan secara bijaksana. Dalam kasus ini, pihak jaksa melihat ada persoalan esensial, yaitu kebutuhan sekolah anaknya.

Untuk itu, pihak mereka pun tergerak hatinya untuk membelikan HP supaya anak RC bisa melakukan proses belajar secara daring.

Any thoughts? Let us know!

Baca juga: