Mantan Bintang Sepak Bola Kini Berpolitik
Mesut Ozil kembali jadi sorotan. Bukan karena aksi briliannya di lapangan hijau, melainkan karena keputusan terbarunya: terjun ke dunia politik.
Mantan pemain Real Madrid dan Arsenal ini resmi bergabung dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), partai konservatif yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Kabar ini diumumkan pada Minggu, 23 Februari 2025, menandai langkah baru dalam perjalanan hidupnya setelah gantung sepatu pada 2023.
Sebagai salah satu playmaker terbaik di generasinya, Ozil pernah menjadi idola penggemar Arsenal dengan 254 penampilan selama delapan tahun. Ia juga berperan penting dalam keberhasilan Jerman meraih gelar Piala Dunia 2014. Kini, di usianya yang ke-36, ia memilih arena yang berbeda: politik Turki.
Ozil dan Erdogan: Hubungan yang Sudah Lama Terjalin
Keputusan Ozil masuk ke AKP sebenarnya bukan kejutan besar. Hubungannya dengan Erdogan sudah terjalin erat sejak lama. Bahkan, pada 2019, Ozil memilih Presiden Turki itu sebagai saksi pernikahannya dengan mantan Miss Turkey, Amine Gulse.
Di Ankara, Ozil diperkenalkan sebagai anggota dewan pusat AKP dalam kongres partai. Momen ini juga bertepatan dengan terpilihnya kembali Erdogan sebagai ketua untuk kesembilan kalinya. Langkah ini memperkuat posisi Ozil di panggung politik Turki, mempertegas dukungannya terhadap partai yang telah berkuasa sejak 2002.

Dari Simbol Multikulturalisme ke Kritik Tajam terhadap Jerman
Sebelum hijrah ke Turki, Ozil sempat menjadi simbol multikulturalisme di Jerman. Lahir di Gelsenkirchen pada 15 Oktober 1988 dari orang tua keturunan Turki, ia pernah menjadi bintang utama timnas Jerman. Namun, perjalanan itu berakhir dengan kontroversi.
Pada 2018, fotonya bersama Erdogan dan Ilkay Gundogan memicu perdebatan sengit di Jerman. Ozil pun mengundurkan diri dari tim nasional, menuduh Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) bersikap rasis terhadapnya.
“Saya dianggap orang Jerman kalau tim menang dan imigran jika kalah,” ungkapnya saat itu. Pernyataan ini menjadi tamparan keras bagi dunia sepak bola Jerman, yang selama ini mengklaim diri sebagai inklusif.
Hidup Baru, Badan Baru
Di luar politik, Ozil masih menjaga kebugarannya. Lewat media sosial, ia kerap membagikan video latihan dengan tubuh yang tampak lebih berotot dibanding saat masih aktif bermain bola. Transformasi ini semakin menegaskan perubahan besar dalam hidupnya, dari seorang pesepak bola top menjadi figur politik di tanah leluhurnya.
Akankah Ozil sesukses di politik seperti di sepak bola? Atau ini hanya fase sementara dalam hidupnya? Yang jelas, langkah ini menambah daftar panjang pesepak bola yang beralih ke panggung politik, dengan segala pro dan kontranya.
Top image via (Photo by KAYHAN OZER / TURKISH PRESIDENTIAL PRESS SERVICE / AFP)
—
Let us know your thoughts!
-
Masih Banyak Perlintasan Kereta Tanpa Palang, Ini Penjelasan KAI
-
Timnas Indonesia Makin Mendunia! 19 Pemain yang Berkarier di Luar Negeri
-
Thoriq dan Bangbang, Duet Wasit Indonesia yang Dapat Kepercayaan AFC