Sejak kemunculan pandemi ini, sebagian besar negara di dunia berupaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona dengan melakukan lockdown. Namun, apakah dengan lockdown ini bisa berhasil?
Beberapa negara sudah melakukan lockdown, di Indonesia sendiri menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diikuti dengan konsekuensi sanksinya. Namun penerapan lockdown di beberapa negara dinilai tidak cukup efektif dalam menurunkan grafik penyebaran Covid-19.
Namun, di balik itu semua ternyata ada beberapa negara yang dianggap berhasil dalam menerapkan lockdown. Sejauh ini ada Selandia Baru, Republik Ceko, Denmark, dan Kepulauan Karibia.
Bagaimana upaya mereka dalam melaksanakan lockdown sampai mampu mengerem penyebaran Covid-19 ini? Yuk kita lihat satu per satu:
Selandia Baru
Selandia Baru menjadi salah satu negara yang terdampak Covid-19. Berdasarkan data dari John Hopkins University, Selandia Baru memiliki 1.431 kasus corona dengan 12 kematian per Minggu, 19 April 2020.
Pemerintahan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mendapatkan pujian atas penanganan Covid-19. Sejak 19 Maret 2020 silam, Ardern tanpa pikir panjang langsung menerapkan kebijakan dengan menutup akses perbatasan bagi warga asing.
Kebijakan lockdown di Selandia Baru memang dikenal yang paling ketat di dunia. Aturan tersebut mengharuskan para pekerja untuk tetap tinggal di rumah kecuali untuk belanja bahan makanan atau berolahraga.
Walaupun kurva kasus dan angka kematian akibat Covid-19 di Selandia Baru terus menurun, Ardern belum berencana untuk mencabut status lockdown lebih cepat untuk mengantisipasi gelombang selanjutnya.
Republik Ceko
Di Eropa, Republik Ceko adalah negara yang pertama kali menerapkan lockdown sebelum wabah ini semakin menyebar di negaranya.
Milos Zeman selaku Presiden Ceko langsung memberlakukan lockdown yang dianggap paling komprehensif di Eropa. Dianggap komprehensif karena beberapa negara Eropa yang melakukan lockdown juga seperti Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis tetap mengalami peningkatan yang signifikan.
Aturan yang diterapkan sebenarnya tidak seketat Selandia Baru, bahkan mirip dengan PSBB di Indonesia. Restoran masih bisa beroperasi dengan hanya diperbolehkan take away, meliburkan kegiatan sekolah, hingga melarang segala bentuk kegiatan publik.
Hingga kini, Ceko memiliki 6.657 kasus corona dengan 181 kematian. Ceko telah dianggap berhasil menangkal penyebaran Covid-19 karena negaranya berbatasan langsung dengan Spanyol, Italia, Jerman, dan Prancis yang masuk lima besar negara dengan kasus corona tertinggi.
Denmark
Setelah Republik Ceko, Denmark adalah negara di Eropa berikutnya yang menerapkan lockdown. Bahkan negara Skandinavia ini melakukan lockdown sebelum kasus kematian corona pertama terjadi.
Kebijakan lockdown di Denmark tidak begitu ketat seperti negara lain di Eropa. Denmark masih mengizinkan warganya keluar rumah dan berkumpul dengan syarat tidak lebih dari 10 orang.
Namun, kelonggaran peraturan lockdown ini juga diikuti tingkat kepatuhan warga yang tinggi. Mungkin ini lah yang menjadi kunci sukses penerapan lockdown di negara tersebut.
Sampai sekarang, Denmark tercatat memiliki 7.437 kasus dengan 346 kematian. Walaupun angkanya terlihat tinggi, namun angka yang dimiliki Denmark masih lebih rendah dibanding negara lainnya.
Kepulauan Karibia
Kepulauan Karibia juga menjadi salah satu negara yang dianggap berhasil dalam menerapkan lockdown. Sejak 5 April 2020, Kepulauan Karibia telah melarang warganya beraktivitas di luar rumah selama dua minggu.
Kebijakan yang diberlakukan Perdana Menteri Kepulauan Karibia, Silveria Jacobs menjadi salah satu yang paling ketat juga. Jelas saja, Kepulauan Karibia hanya mengizinkan beberapa supermarket dan dua pom bensin yang beroperasi dalam keadaan darurat.
Per hari Minggu, 19 April 2020, Kepulauan Karibia tercatat hanya memiliki 64 kasus dengan 9 kematian sejauh ini.
_
Kira-kira, Indonesia bisa tidak ya seperti negara-negara di atas?