Delapan kasus omicron varian baru terdeteksi di Indonesia

Kasus Omicron varian baru alias BA.4 dan BA.5 dilaporkan terus bertambah.

Berdasarkan catatan pemerintah, diketahui sudah ada delapan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Adapun kasus tersebut tersebar di Jakarta dan Bali.

Begini gejalanya

Dilansir dari CNBCIndonesia, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlina Burhan menjelaskan salah satu pasien mengalami gelaja sedang sempat mengeluhkans sesak napas.

Semntara pasien lain masih bergejala ringan.

via Tenor

Pasien bergejala sedang merupakan wanita berusia 20 tahun dengan hasil tes whole genome sequencing yang terindentifikasi 10 Juni dan dinyatakan positif varian BA.5.

Kasus ini juga merupakan penularan lokal di Jakarta.

Ini satu-satunya (pasien) yang gejalanya lebih berat. Ada batuk, sesak napas, sakit kepala, lemah, mual, muntah, nyeri abdomen,” kata Erlina, Minggu (12/6).

via Tenor

Untuk diketahui, pasien itu baru mendapatkan dua dosis vaksin Sinovac dan terakhir menerima vaksinasi pada 7 Mei 2021.

Ada dua kemungkinan bahwa mungkin BA.5 ini replikasinya banyak di saluran napas bawah dibandingkan Omicron yang BA.1 dan BA.2, yang replikasinya di luar saluran napas, bisa jadi juga karena penyakit lain mungkin asma ini perempuan masih muda,” lanjut Erlina.

Patut diwaspadai, varian ini sudah masuk sejak bulan Mei

Faktanya dua subvarian baru ini juga menjadi varian yang diwaspadai oleh sejumlah negara, salah satunya Singapura.

Bahkan negara itu memprediksi kalau varian tersebut akan ‘menyerang’ Singapura pada Juli mendatang.

via Giphy

Terkait temuan kasus di Indonesia, Menkes Budi menyebut bahwa sebenarnya varian itu sudah terdeteksi sejak akhir bulan Mei.

“Varian baru juga sudah kita identifikasi tadi malam, tapi itu sebenarnya kejadiannya di akhir bulan Mei,” tuturnya.

Top image via Unsplash

Let us know your thoughts!