Baru 6 Bulan, Patung Penyu di Sukabumi Sudah Rusak

Sebuah patung penyu yang berdiri gagah di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gadobangkong, Pelabuhanratu, Sukabumi, tiba-tiba menjadi bahan perbincangan. Bukan karena kemegahannya, tapi justru karena kondisinya yang rusak parah padahal baru rampung pada September 2024 lalu. Yang bikin netizen makin panas? Patung ini dibangun dengan anggaran fantastis, mencapai Rp15,6 miliar.

Patung penyu yang menjadi ikon Alun-Alun Gadobangkong, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami kerusakan. Fakta mengejutkan terungkap bahwa patung yang dibangun dengan anggaran Rp15,6 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2023 itu ternyata hanya terbuat dari kardus. Informasi ini diketahui dari unggahan video akun Instagram @sukabumi_satu pada Selasa, 4 Maret 2025. Dalam rekaman tersebut terlihat patung penyu yang berada di bibir pantai mengalami kerusakan di beberapa bagian.

Material patung yang terlihat mulai hancur menimbulkan dugaan bahwa strukturnya terbuat dari kardus bekas dan bambu. Temuan ini langsung bikin publik geram dan mempertanyakan transparansi penggunaan dana.

Netizen Geruduk Akun Medsos Bupati Sukabumi

Nama Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, pun ikut terseret. Netizen yang marah langsung menyerbu akun media sosial miliknya, meminta klarifikasi atas proyek yang kini jadi bahan olok-olok. Sayangnya, akun tersebut tampaknya sudah lama tak aktif, dengan unggahan terakhir pada Juli 2021.

“Masa patung segitu mahalnya tapi kena hujan dikit langsung rontok? Ini patung atau kardus Indomie?” tulis seorang netizen.

Ribuan komentar dengan nada serupa membanjiri unggahan terakhirnya. Bahkan, banyak yang mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan mengusut proyek yang dianggap janggal ini.

Klarifikasi Kontraktor: Kardus Cuma Media, Material Utama Resin

Di tengah kemarahan publik, pihak kontraktor akhirnya buka suara. Mereka membenarkan bahwa kardus memang digunakan dalam proses pembuatan patung, tapi hanya sebagai media agar bahan utama seperti resin dan fiberglass bisa menempel dengan baik.

Mereka juga tak membantah bahwa proyek ini memang menghabiskan anggaran Rp15,6 miliar. Namun, mereka menegaskan bahwa jumlah tersebut belum termasuk pajak, sehingga dana bersih yang digunakan sekitar Rp13 miliar.

“Kami menggunakan material yang sesuai standar, dan kardus hanya digunakan sebagai pendukung dalam proses pengerjaan,” ujar perwakilan kontraktor.

Netizen Masih Merasa Ada yang Janggal

Meski pihak kontraktor sudah memberikan klarifikasi, netizen masih merasa ada yang tidak beres. Pasalnya, jika benar material utama adalah resin dan fiberglass, seharusnya patung ini bisa bertahan lebih lama dan tidak mudah rusak hanya dalam waktu enam bulan.

“Jadi, kardusnya memang nggak keliatan di luar, tapi di dalamnya? Tetep aja ini kayak proyek buat untung-untungan,” ujar seorang netizen.

Kini, publik menunggu respons dari Bupati Sukabumi, Marwan Hamami. Apakah ada klarifikasi lebih lanjut? Atau justru ini akan jadi satu lagi kisah proyek mahal yang akhirnya berujung mengenaskan?

Let us know your thoughts!

  • Bukan Tilang Biasa! Pelanggar di Lombok Tengah Bisa Bebas Jika Baca Al-Qur’an

  • Hasto Wardoyo Tolak Mobil Dinas: “Mending Buat Gerobak Sampah!”

  • Mendikdasmen Umumkan Perubahan Jadwal Pembelajaran dan Libur Lebaran 2025, Dipercepat Jadi 21 Maret