Langkah mundur di zaman modern?
Pembelajaran di Swedia dikabarkan kembali mengandalkan buku cetak.
Bukan hanya itu, di tengah gemerlapnya era digital, para siswa justru diwajibkan untuk menulis tangan.
Ada apa yah?
Metode pembelajaran tradisional lebih oke?
Dilansir dari Kompas, ternyata keputusan itu didasari karena alasan yang menarik.
Sejumlah peneliti justru menyebut bahwa metode tradisional, seperti membaca buku fisik dan menulis tangan justru lebih baik untuk perkembangan anak.
Hentikan teknologi digital dalam pembelajaran
“Siswa di Swedia membutuhkan lebih banyak buku pelajaran. Buku fisik penting untuk pembelajaran siswa,” kata Menteri Pendidikan Swedia, Lotta Edholm dikutip dari The Guardian (11/9/2023).
Atas dasar itu, Kementrian Pendidikan Swedia mengeluarkan kebijakan untuk men-stop pemakaian gadget bagi mereka yang berusia di bawah 6 tahun yang berlaku mulai tahun ajaran 2023-2024.
Selain itu mereka juga mendorong anak-anak di usia dini untuk sering mampir ke perpustakaan.
Pentingnya pembelajaran tatap muka
Selain di Swedia, isu ini juga mendapat perhatian dari banyak pihak.
UNESCO, badan PBB yang mengurus pendirikan juga menghimbau negara anggotanya secara berlebihan mengunnakan teknologi dalam pendidikan.
Intinya, interaksi langsung antara guru dan murid tidak akan bisa tergantikan.
Meski begitu, peran teknologi tetap bisa menjadi alat bantu yang asyik untuk belajar.
Siswa sulit membedakan informasi yang valid
Selain berkurangnya kemampuan membaca karena gadget, ternyata ada dampak lain.
Salah satunya adalah anak-anak kesulita membedakan info yang benar atau tidak, pasalnya ada banyak info yang beredar di internet.
Top image via Unsplash
—
Let us know your thoughts!