Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menteri PKP) Maruarar Sirait menyampaikan usulannya untuk menyediakan kembali kereta commuter line atau KRL dengan opsi Ekspres di depan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Dibukanya kembali opsi KRL Ekspres, pengguna commuter line nggak perlu nunggu lama kereta berhenti tiap stasiun

Maruarar mengusulkan agar pemerintah dapat kembali penyediaan moda transportasi KRL Ekspres untuk bisa dioperasikan pada jam-jam tertentu.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman tersebut menyebut penyediaan opsi KRL Ekspres ini dilakukan guna mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang ingin sampai pada tujuannya dengan cepat tanpa harus terpotong jeda pemberhentian di setiap stasiun yang dilalui dalam relasi kereta tersebut.

“Jadi kita harus buat variasi bagaimana itu ekspres pada jam-jam tertentu. Nanti kalau ada yang besar-besar seperti itu, kita buat satu kali jalan, jadi nggak ada berhenti. Kita membuat strategi bagaimana lebih efisien, lebih cepat, lebih mudah, lebih murah buat rakyat,” kata Maruarar saat menggunakan KRL dari Stasiun Pondok Cina menuju Stasiun Tanjung Barat di Jakarta, sebagaimana yang dilansir dari Antara, Jumat, 29 November 2024.

Erick Thohir sambut usulan itu, sebut bakal kaji dulu agar dapat direalisasikan

Hal tersebut disambut dengan positif oleh Menteri BUMN Erick Thohir di sela agenda peninjauan hunian vertikal dengan konsep transit oriented development (TOD).

Erick menyampaikan jika sejauh ini pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu sejauh apa rencana tersebut bisa direalisasikan.

Pengkajian KRL Ekspres dimulai dari pengecekan jumlah gerbong hingga koordinasi dengan PT INKA selaku manufaktur kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara milik BUMN, bersama PT KAI.

“Ya terbuka (ide Maruarar), nanti kita lihat gerbongnya cukup atau nggak makanya kita mau konsolidasi INKA dan PT KAI,” ujar Erick Thohir dalam kesempatan yang sama.

KRL Ekspres berguna untuk mempermudah pekerja yang tinggal di luar Jakarta

Sebelumnya, Menteri PKP mengusulkan jika pengadaan kembali opsi KRL Ekspres ini tak hanya bertujuan untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang ingin sampai lebih cepat dibanding commuter line konvensional.

Ia menjelaskan KRL Ekspres diadakan kembali untuk mempermudah para pekerja yang tinggal di luar DKI Jakarta.

“Banyak rumah-rumah yang kecil di luar Jakarta. Dari tempat dia sampai Jakarta, naik kereta api itu sekitar 12 sampai 10 kali berhenti-berhenti. Padahal itu ribuan orang. Nanti saya usul Kementerian Perhubungan dan PT KAI agar yang seperti ini, dia bikin Ekspres. Misalnya dari Maja ke Tanah Abang Ekspres jamnya setiap pagi jam 6, sore jam 6 juga atau jam 7 malam,” tutur Maruarar.


Let uss know your thoughts!