Peringatan dua dekade Tragedi Bom Bali
Tragedi Bom Bali pada 12 Oktober 2002 jadi salah satu peristiwa kelam yang terjadi di Indonesia.
Ratusan jiwa pun jadi korban peristiwa tersebut. Mulai dari warga Indonesia hingga warga asing tewas dalam kondisi yang mengenaskan.
Pada saat itu, tiga buah bom diledakkan di tiga titik sibuk, Sari Club, Paddy’s Bar, dan Kantor Konsulat.
Dalam peringatan ke-20 tahunnya, warga dan turis asing berkumpul mengunjungi monumen Bom Bali untuk memperingati kejadian itu.
Namun, peringatan ini ternyata menuai protes dari turis asing, terutama warga Australia.
Protes keluarga korban
Melansir ABC Australia, banyak turis yang terkejut saat penayangan video untuk mengenang kejadian menyedihkan itu.
Dalam kumpulan video itu, banyak konten yang dianggap terlalu mengerikan. Menurut pengakuan para penonton, video yang tayang di layar besar itu memperlihatkan ledakan yang terjadi di Sari Club, dengan suara teriakan para korban.
“Mereka menampilkan video ledakan bom, yang membuat kami sedih untuk melihatnya lagi,” ujar Jeff Marshall yang kehilangan ayahnya dalam tragedi Bom Bali di Sari Club.
Selain itu, ia juga kecewa bahwa saat ini mereka tak bisa lagi masuk ke area yang dulunya Sari Club untuk menyalakan lilin.
Pelaku bom ditampilkan
Tak cuma itu, ada pula video yang menampilkan Umar Patek, sang perakit bom.
Video itu pun menampilkan Patek sedang mengibarkan bendera Indonesia. Banyak yang menganggap tak seharusnya ia ditampilkan dalam peringatan ini.
“Seharusnya mereka bukan fokus ke monster ini, mereka teroris,” ujar seorang pengunjung kepada ABC.
Patek kini dikabarkan bakal bebas bersyarat, lebih cepat dari seharusnya. Sebelumnya, ia divonis penjara 20 tahun sejak tauhn 2012.
What are your thoughts? Let us know!
-
Kenapa Komplain Itu Sehat
-
Mahasiswa ITB Berangkat ke Jerman untuk Perkenalkan Pembalut Organik
-
‘Freaky Friday’ Bakal Punya Sekuel? Ini Kata Jamie Lee Curtis
(Image: via Unsplash)