PwC layoff 1.800 karyawannya di AS

Lewat sebuah memo, Presiden PricewaterhouseCoopers (PwC) cabang AS, Paul Griggs mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan restrukturasi para pegawai.

Wall Street Journal melaporkan ada sekitar 1.800 karyawan yang terdampak PHK (layoff) dan restrukturasi ini.

Bagian yang terdampak PHK dan restrukturasi

Perusahaan akuntan tersebut saat ini dalam proses pemangkasan karyawan di AS dan beberapa negara lain.

Unit yang paling terkena dampak adalah bagian konsultasi, operasi produk, dan teknologi di AS.

Menurut Wall Street Journal dari sumber internal, pemotongan yang diperkirakan hampir sekitar setengahnya ini dilakukan gencar dilakukan di cabang luar negeri.

Pemangkasan mencakup karyawan mulai dari associates hingga direktur pelaksana, dan termasuk juga layanan bisnis, audit dan pajak.

Keputusan pemangkasan karyawan ini akan mempengaruhi sebesar 2,5% tenaga kerja di kantor cabang Amerika Serikat (AS).

Emangnya Big Four itu apa?

Karyawan yang paling terdampak pemangkasan merupakan bagian akuntan dari perusahaan yang dikenal dengan masuk ke dalam “Big Four” tersebut.

The Big Four Company senditi merupakan istilah yang diberikan ke empat perusahaan akuntan publik terbesar di AS.

Keempat perusahaan tersebut antara lain PricewaterhouseCoopers (PwC), Deloitte, Ernst & Young (EY), dan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG).

Presiden PwC AS umumkan PHK dan restrukturasi lewat memo

PwC pada Rabu, 11 September 2024 lalu mengumumkan rencananya untuk melakukan PHK dan restrukturisasi dalam sebuah memo kepada staf di cabang AS.

“Akan ada elemen tindakan sumber daya yang berdampak pada sebagian kecil masyarakat kita, sesuatu yang tidak pernah mudah. Pada akhirnya, kami memposisikan perusahaan kami untuk masa depan, menciptakan kapasitas untuk berinvestasi, dan mengantisipasi serta bereaksi terhadap peluang pasar saat ini dan masa depan,” kata Paul dalam memonya.

PHK pertama sejak 2009

Ini juga menjadi PHK resmi pertama PwC selama 15 tahun. Terakhir kali hal yang sama terjadi pada 2009 lalu.

Pada 2017 perusahaan tersebut menawarkan “peran baru” kepada para karyawan sebagai bagian dari restrukturisasi dan jika karyawan menolak, mereka akan meninggalkan perusahaan.

Sempat sesumbar pada 2017 lalu

Perusahaan tersebut juga sempat mengklaim jika mereka mereka telah menjadi anomali dari Big Four selama dua tahun terakhir. Alasannya karena mereka belum memberhentikan satu pun karyawan di AS dan tidak memiliki rencana untuk melakukannya.

Sementara EY, KPMG dan Deloitte secara besar-besaran memberhentikan ribuan pekerja AS pada periode tersebut.

Namun tujuh tahun berselang, PwC mengikuti jejak ketiga perusahaan akuntan terbaik di AS lainnya dengan melakukan PHK besar-besaran.


Let uss know your thoughts!