Populasi di Jepang Terus Turun Selama 15 Tahun Terakhir
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, baru-baru ini mengungkapkan rencananya untuk meningkatkan angka kelahiran di negara itu. Jepang berencana memberikan tunjangan senilai 3,5 triliun yen (setara Rp371 triliun) untuk menopang finansial keluarga di negara itu.
“Kami akan menindaklanjuti kebijakan ini untuk mengatasi penurunan angka kelahiran tanpa meminta publik menanggung beban lebih lanjut,” ujar Kishida.
Sebagaimana dilansir CNN, Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki angka kelahiran terendah di dunia. Bahkan ada satu desa di Jepang yang hanya mencatat satu kelahiran baru selama 25 tahun.
Meski demikian, warga Jepang memiliki angka harapan hidup yang tinggi. Menurut data pemerintah, hampir satu dari 1.500 orang di Jepang mencapai usia 100 atau lebih pada 2020.
(via Giphy)
Rencana Alokasi Tunjangan Bulanan Pemerintah Jepang
Besaran Biaya | Ditujukan Untuk |
15 ribu yen (sekitar Rp1,5 juta) | Anak baru lahir hingga umur 2 tahun |
10 ribu yen (sekitar Rp1 juta) | Anak tiga tahun ke atas hingga jenjang SMA |
Masalah Populasi di Jepang
- Pada 2022, angka kelahiran baru di Jepang hanya mencapai 799.728. Pertama kalinya jatuh di bawah 800 ribu sejak 1899.
- Angka populasi Jepang terus turun selama 15 tahun terakhir dan diproyeksikan bakal jatuh ke angka 86,7 juta pada 2060.
- 29,1 persen populasi Jepang saat ini adalah lansia 65 tahun ke atas.
Alasan Masyarakat Muda Jepang Urung Menikah atau Membangun Keluarga
- Prospek kerja suram.
- Budaya kerja yang tidak mendukung orang tua pekerja.
- Kurangnya toleransi publik terhadap anak kecil.
(via Giphy)
What are your thoughts? Let us know in the comment!