SMPN 8 Tangsel terpaksa lockdown akibat puluhan siswa yang terjangkit cacar air dan gondongan
Puluhan siswa di SMP Negeri 8 Tangerang Selatan (Tangsel) menderita penyakit menular cacar air (varicella) dan gondongan (parotitis) secara serempak, akibatnya pihak sekolah terpaksa menerapkan lockdown.
Pihak sekolah menerapkan sistem lockdown dan memberlakukan pembelajaran jarak jauh kepada para siswanya selama dua pekan (14 hari).
Awalnya karena pihak sekolah membiarkan siswa yang sakit tetap masuk
Muslih selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 8 Tangerang Selatan menjelaskan keputusan lockdown diambil karena awalnya mereka membiarkan siswa yang terjangkit penyakit tetap masuk sekolah.
Pihak sekolah mengidentifikasi bahwa sejak saat itu penularan penyakit telah terjadi di ruangan yang sama, meski dari kelas yang berbeda.
“Saat itu ada yang sakit tapi tetap masuk, lalu kami mengidentifikasi penularan di ruangan yang sama, meski dari kelas yang berbeda,” kata Muslih dalam keterangannya sebagaimana yang diberitakan Kompas, Selasa, 22 Oktober 2024.
Para orang tua murid tak hiraukan imbauan awal sekolah, penularanpun makin meluas
Bukan tanpa alasan, sekolah membiarkan siswa (carrier) tersebut masuk karena SMPN 8 Tangerang Selatan dilaporkan sedang dalam periode ujian tengah semester (UTS) pada saat itu. Tepatnya pada September 2024.
Semenjak saat itu, kasus siswa yang menderita cacar air dan gondongan terus bertambah.
Pada akhirnya pada Kamis, 26 September 2024, pihak SMPN 8 Tangsel meminta orang tua murid tidak memaksakan anak-anak mereka untuk masuk sekolah, apabila sedang tidak enak badan atau sakit.
Sayangnya imbauan tersebut tidak begitu dihiraukan oleh para orang tua murid, beberapa siswa yang sakit tetap memaksakan masuk, akibatnya penularan penyakit cacar air dan gondongan semakin meluas.
Setelah semakin parah SMPN 8 Tangsel putuskan untuk lockdown sepenuhnya
Upaya lockdown yang dilakukan pihak sekolah sebagai upaya mitigasi yang dilakukan karena jumlah siswa yang teridentifikasi tidak main-main.
Selain itu meski cacar air dan gondongan bukan penyakit kronis, namun berisiko terjadinya penularan yang lebih masif dan dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Lockdown adalah langkah preventif yang sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Kedua penyakit ini, meskipun sering dianggap ringan, dapat memiliki dampak serius, terutama dalam lingkungan sekolah yang padat,” kata Dicky dilansir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Berdasarkan laporan dari Liputan6, total murid terjangkit penyakit cacar air dan gondongan berjumlah 43 siswa.
Metro TV News memberitakan bahwa setidaknya ada sebanyak 22 murid dengan diagnosa cacar air. Maka penyakit yang diderita 21 siswa sisanya adalah gondongan.
Let uss know your thoughts!
- Pertama Setelah 10 Tahun, Harga Tiket Masuk ke Kawasan Gunung Bromo Naik Mulai 30 Oktober
- Deflasi 5 Bulan Berutut-turut Belum Tentu Akibat Penurunan Daya Beli, Tapi Tuntun Indonesia ke Jurang Krisis?
- Belajar soal Exorcism dan Setan Lewat “Kuasa Gelap,” Pionir Film Horor Eksorsisme dari Sudut Pandang Gereja Katolik
Feature Image Courtesy of storyset/Freepik