Hidup memang tak selalu baik-baik saja, sementara kadang kita memaksakannya terlihat oke. Saat itulah kita membutuhkan self reminder.
Bahwa ada kalanya, kita terbawa rutinitas atau terlalu kalut dengan permasalahan, sehingga menjauhkan diri dari tujuan hidup, atau bahkan membuat kita hilang arah. Kondisi pertama yang akan kena hantam adalah mental.
Dan karena mental sangat kasat mata, seringkali tak menyadari bahwa diri kita butuh bantuan, support atau rehat.
Berikut ini adalah sekumpulan kata-kata self reminder atau pengingat diri yang bisa menjadi pegangan saat kita mulai merasa demikian.
Hidup ini hanya 3 hari. Kemarin, hari ini, dan besok.
Pengingat ini dapat menjaga pikiran kita yang mudah overthinking atau malah sulit melepas hal-hal nan sudah berlalu. Jika kamu cemas dan terbebani akan apa yang terjadi di masa mendatang, maka berpikir lebih pendek untuk hari ini saja, bukan hal yang buruk. Lakukan hari ini sebaik mungkin, dan bila besok kita masih membuka mata, kita ulangi lagi dengan lebih baik.
Jika bayang-bayang masa lalu masih menahan punggungmu, maka ingatlah bahwa yang perlu tersisa darinya adalah pembelajaran. Residualnya, tuangkan dalam sebuah konsultasi, tulisan atau ekspresi apapun yang membuat kita lega. Kemudian sisanya bisa kita sembuhkan pelan-pelan.
Self reminder itās okay not to be okay
Bahwa semua rasa adalah valid, termasuk rasa tidak baik-baik saja. Sedih, kecewa, takut, marah, cemburu, capek, semua boleh kita persilakan lewat Beberapa rasa memang tidak enak. Sebagai tuan rumah, kita bisa memberi waktu buat mereka singgah sambil memikirkan cara menjamu mereka sehingga berakhir indah.
Artinya, kita boleh merasakan semua hal itu, lalu mencari cara agar bisa overcome the feelings. Misalnya dengan bercerita, atau membeli makanan kesukaan kita sendiri. Menekan rasa-rasa negatif tersebut dan menyangkalnya, hanya akan menambah beban pikiran.
Ada hal-hal yang berada di luar kendali kita
Lakukan apa yang menjadi porsi kita dan lepaskan beberapa hal yang berada di luar kuasa kita. Ini klise tapi penting. Hal di luar kendali kita adalah pikiran, omongan dan ekspektasi orang. Bisa juga kabar duka, sakit dan musibah yang tak terhindarkan.
Yang bisa kita perbuat adalah melakoni peran-peran ini dengan menyikapinya. Pilih untuk merespon, alih-alih bereaksi. Karena reaksi bisa jadi mengandung emosi dan belum terkendali. Sedangkan respon menjadi sesuatu yang sudah kita pertimbangkan. Dengan demikian, ada keseimbangan antara sudah mengusahakan yang terbaik dan menyerahkan sisanya pada semesta.
Semua bisa melakukan kesalahan
Kadang, kita sulit memaafkan diri sendiri atau orang lain atas suatu kesalahan. Mawas diri bahwa kita ini manusia yang menjadi tempatnya salah dan ketidaksempurnaan, mungkin bisa melonggarkan pressure dari dalam diri. Maafkan dan belajarlah.
Self reminder untuk berani menolak
Menolak atau mengatakan tidak sering terasa berat. Ini masalah semua orang, terutama yang mudah sungkan. Penolakan adalah sikap, dan sikap mencerminkan prinsip seseorang. Tapi, bukan berarti hal itu buruk. Kita berkata tidak, dengan proses berpikir sebelumnya, menimbang segala baik buruknya. Lebih baik berkata ātidakā daripada mengiyakan tapi menjadi beban.
Yang kita takutkan belum tentu terjadi
Rasa cemas karena berbagai macam penyebab bisa menghampiri kita kapan saja. Pertama, sadari bahwa hidup ini memang penuh ketidakpastian dan itu termasuk hal di luar kendali kita. Kedua, yang kita takutkan dan tanpa dasar yang jelas, serignya hanya akan ada di dalam benak kita saja.
Self reminder bahwa self care is not selfish
Barangkali di benak kita self care adalah ke salon, belanja barang yang kita suka atau makanan enak. Sedangkan, memilih tutup kuping dari omongan orang, ternyata juga termasuk self care. Mengambil jeda di antara jam kerja, butuh waktu sendiri, dan melindungi privasi juga self care. Ā Apapun yang sekiranya menjaga kewarasan kita, bisa menjadi self care dan bukan hal yang egois.
Tak semua yang kita lihat di media sosial itu nyata
Di dunia maya, ada banyak self branding dan framing yang riuhnya tak henti-henti. Kadang hal ini bikin kita capek atau insecure sendiri melihatnya. Bijaknya, jangan mengambil pusing hal tersebut meski diri kita tergoda ingin meladeninya. Rehatlah bila diperlukan, karena kini sebagian orang mendesain hidup di media sosial meski kenyataannya tak sesempurna itu.
Menjaga kesehatan mental adalah tentang menjaga keseimbangan. Di mana semua tak harus sempurna dan ketidaksempurnaan tak selalu buruk adanya. Semoga self reminder ini bisa menyangga jiwa kita di masa-masa yang sulit. Semangat ya.