Ketika Gairah Seks Ternyata Bisa Mengurangi Risiko Kematian Pria

Sebuah studi menemukan bahwa kurangnya gairah seks meningkatkan risiko kematian pria Jepang berusia 40 tahun ke atas. Studi tersebut dipimpin oleh Kaori Sakurada dan dipublikasikan di Jurnal PLOS ONE pada 2022.

Penelitian berjudul “Association between lack of sexual interest and all-cause mortality in a Japanese general population” ini berfokus pada ketertarikan responden terhadap lawan jenis. Studi tersebut juga meneliti soal rekam jejak medis, penggunaan obat, seberapa sering responden tertawa, dan level stres mental responden.

Sebanyak 20.969 warga di Prefektur Yamagata yang ikut serta dalam pengecekan kesehatan tahunan menjadi responden dalam studi ini. Mereka diteliti selama sembilan tahun sejak 2009, dengan rata-rata periode tindak lanjut 7,1 tahun. 

Dalam studi tindak lanjut, hanya 19.054 subjek (7.668 pria dan 11.386 wanita) yang dianalisis datanya, sebab 1.915 subjek lainnya tidak memiliki basis data yang mencukupi.

Ketika studi lanjutan dilakukan, sebanyak 503 subjek telah meninggal dunia. Sebanyak 67 kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, sementara 162 lainnya disebabkan oleh kanker. 

Getting Found Footage GIF by Eternal Family

(via Giphy)

Hasil Analisis Data

Setelah data dianalisis, ditemukan bahwa kematian yang disebabkan oleh berbagai faktor (all-cause mortality), pun kematian yang disebabkan oleh kanker lebih banyak terjadi pada pria yang kurang memiliki ketertarikan seksual. Tak hanya itu, risiko terjadinya all-cause mortality juga lebih tinggi menimpa pria yang kurang memiliki ketertarikan seksual. 

Studi ini juga menemukan bahwa 8,3 persen dari subjek pria yang dianalisis, pun 16,1 persen subjek wanita yang dianalisis tidak tertarik dengan lawan jenis. Tak hanya itu, sebanyak 9,6 responden pria yang mengatakan mereka tak tertarik dengan lawan jenis meninggal dunia dalam rentang waktu sembilan tahun.

Namun, angka kematian responden pria yang mengatakan mereka tertarik secara seksual dengan perempuan hanya 5,6 persen. Sementara itu, data terkait responden perempuan tidak menunjukkan korelasi antara ketertarikan seksual mereka dengan risiko kematian. 

Flower Disarm GIF by Halloween

(via Giphy)

Kata Peneliti Soal Ketertarikan Akan Lawan Jenis

“Tertarik dengan orang-orang di sekitarmu, termasuk lawan jenis, dan berinteraksi dengan mereka dapat membantu kamu menjaga kesehatan mental dan mendapatkan motivasi hidup,” kata Sakurada, dikutip dari The Asahi Shimbun.

“Berkomunikasi dengan orang dengan jenis kelamin berbeda, tak peduli seberapa tua umurmu, dapat membantumu hidup lebih lama,” lanjutnya. 

Meski studi tersebut hanya diikuti warga di Prefektur Yamagata, Sakurada berpendapat bahwa kecenderungan yang sama juga terjadi pada populasi Jepang secara umum.

“Tidak mungkin ada perbedaan regional yang besar terkait ketertarikan seksual. Dan survei kami yang dilakukan dengan skala besar memastikan bahwa itu tidak menunjukkan karakteristik sebuah kelompok,” tutur Sakurada lagi. 

What are your thoughts? Let us know in the comment!

(Photo courtesy by Unsplash)