Sekelompok pelajar SMA, lebih tepatnya 120 siswa SMAN 1 Tanjung Jabung Barat yang lagi asyik dugem di aula kantor bupati, harus berhenti gara-gara tertangkap basah polisi. Katanya sih, acara yang mereka gelar Sabtu malam ini acara perayaan kelulusan.

Setelah acara ajojing-nya harus berhenti jam 11 malam, akhirnya penanggung jawab event organizer (EO) lah yang harus jadi tersangka oleh pihak kepolisian.

Bikin acara dugem, pelajar ini rela berurusan sama polisi?

Acara prom ‘dugem’ yang mereka kasih judul ‘The Class of 21 the Great Party‘ (bukan typo) ini terpaksa harus bubar saat polisi menggerebek atas tuduhan melanggar protokol kesehatan jam 23.00.

Ada sekitar 120 orang yang ikut pesta di aula kantor bupati. Kita bubarkan pukul 23.00 WIB,” kata Kapolres Tanjab Barat, AKBP Guntur Saputro, melansir Kompas.

120 orang bukan jumlah sedikit, apalagi mereka bikin kerumunan tanpa pakai masker, tanpa jaga jarak. Jogetnya sih gak masalah, tapi protokolnya? Ya.. Lagipula, siapa suruh bikin acara dugem.

Kita tetapkan 1 orang tersangka RC, yang berperan sebagai pemilik event organizer (EO) dalam acara pesta tersebut,” lanjut Guntur menjelaskan.

Pihak EO jadi tersangka, para siswa dapatkan sanksi juga

Ilustrasi polisi tangkap basah EO dan Siswa dugem di pandemi
via Primo Gif

Yang aneh dari acara ini adalah sebenarnya mereka sudah dapat izin penyelenggaraan dari gugus tugas setempat, tapi ya tetap aja EO dianggap salah kalau mengabaikan protokol kesehatan.

Tentu saja, perkara ini bikin bupati Tanjab Barat Anwar Sadat ‘gemas’. Menyedihkan tapi perlu, Anwar harus mencabut izin usaha EO ‘Tungkal Project’ itu, karena melanggar protokol kesehatan. Ia bilang, acara ini “sangat fatal dan buat malu“, mengutip Viva.

Gara-gara bikin acara yang melanggar protokol, yang sudah sulit di pandemi jadi makin sulit.

Clown GIFs
via Giphy

Selain itu, kepala sekolah juga terancam akan dinonaktifkan dinas pendidikan setempat. Tapi, kepala sekolah SMAN 1 Tanjung Jabung Barat Kadiman S.T. mengaku pihak sekolah tidak tahu-menahu soal acara ini. Bahkan ia tahu setelah kepolisian meneleponnya jam 23.30 malam itu.

Di sisi lain, para pelajar dengan ide konyolnya yang nekat menyewa EO untuk bikin acara ajojing ini cuma mendapat sanksi (sangat) ringan. Melansir CNN, mereka cuma akan melakukan uji swab antigen dan harus mengikuti ‘pesantren kilat‘ di awal bulan Ramadhan ini.

Sabar-sabar tahan dulu ya hasrat dugemnya!

Baca juga: