Denmark putuskan untuk larang dan tarik peredaran mie ramen Samyang

Denmark kini melarang peredaran beberapa jenis mie instant populer dari Korea Selatan yang biasa disebut ramyeon atau ramen yang diproduksi oleh brand Samyang.

Sebelumnya pada Selasa, 11 Juni 2024, Administrasi Kedokteran Hewan dan Makanan Denmark memutuskan untuk menarik mie instant dari Samyang Foods  yang masih tersedia di pasaran.

Alasannya karena kadar kapsaisin yang terlalu tinggi

Dalam pernyataanya, Administrasi Kedokteran Hewan dan Makanan Denmark menyampaikan alasan dibalik penarikan ramyeon asal Korea Selatan (Korsel) tersebut karena kadar kapsaisin (capsaicin) yang mereka miliki sangat tinggi sehingga menimbulkan risiko konsumen mengalami keracunan akut.

“Hidangan mie yang dipasarkan dengan rasa pedas yang sangat kuat tak boleh lagi dijual dengan alasan konsumen khusunya anak-anak berisiko mengalami keracunan akut,” demikian bunyi pernyataan Badan Pengawas Makanan Denmark pada media sosial mereka di X (dulunya Twitter) pada Selasa, 11 Juni 2024.

Jenis ramen instant yang dilarang dan ditarik dari pasar

Keputusan tersebut mengakibatkan sejumlah varian mie ramen instant mulai dari Buldak 3x Spicy & Hot Chicken, 2x Spicy & Hot Chicken, Hot Chicken Stew kemungkinan tak lagi dijual di toko-toko Denmark.

Warga Denmark yang terlanjur membeli produk tersebut bahkan diinstruksikan untuk membuang bahkan mengembalikan mie ramen instant Samyang ke toko mereka membelinya.

Sejumlah risiko yang ditimbulkan bagi konsumen

Capsaicin adalah komponen aktif dari cabai yang menghasilkan sensasi terbakar di jaringan yang dimiliki oleh manusia hingga mamalia.

Jika dalam kadarnya melebihi batas, capsaicin berisiko menyebabkan efek iritasi atau keracunan.

Efek buruk yang dapat ditimbulkan antara lain rasa terbakar, tekanan darah tinggi, mual hingga muntah.

“Cabai dalam jumlah besar menimbulkan risiko bagi anak-anak dan orang dewasa yang lemah pada khususnya. Gejala yang mungkin terjadi termasuk rasa terbakar dan tidak nyaman, mual, muntah, dan tekanan darah tinggi,” ujar Henrik Dammand Nielsen selaku Kepala Divisi Kimia dan Kualitas Makanan Denmark.


Let uss know your thoughts!