Imbauan Buat Jalan Kaki 7.500 Langkah Per Hari

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru-baru ini menyerukan ajakan kepada masyarakat untuk berjalan kaki sebanyak 7.500 langkah per hari selama 14 hari. Seruan ini merupakan salah satu tantangan dalam kegiatan Jakarta BERJAGA (Bergerak, Bekerja, Berolahraga, dan Bahagia). 

Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, tantangan tersebut memadai untuk dilakukan oleh masyarakat setiap harinya. Nggak hanya itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto berharap kebijakan ini bisa mengurangi gas buang di Jakarta, dikutip dari Antara. 

DeloitteIndonesia welcome jakarta deloitte deloitte indonesia GIF

(via Giphy)

Jakarta Belum Ramah Pejalan Kaki?

Walaupun begitu, usulan jalan kaki ini mungkin nggak bisa diterima semua masyarakat, mengingat ada pandangan kalau Jakarta masih “belum” jadi walkable city. Walkable city sendiri merupakan kota yang memprioritaskan pejalan kaki dan memungkinkan perjalanan dilakukan dengan berjalan kaki.

Lalu, apa saja kriteria yang dibutuhkan suatu kota supaya bisa masuk kategori walkable city? 

Apa Saja Syarat Suatu Kota Bisa Jadi Walkable City? 

  • Traversable

Lingkungan fisik kota memudahkan orang untuk berpindah-pindah tanpa hambatan besar, contohnya jalan yang mulus.

Kondisi Jakarta:  Per Desember 2022 hingga Maret 2023, Pemprov DKI Jakarta menyebut ada 21.442 titik jalan di kota itu yang rusak hingga berlubang, dilansir dari Kompas.com.

  • Compact

Jarak antara satu destinasi dengan destinasi lain cukup singkat bagi pejalan kaki. 

Kondisi Jakarta: Dalam Rencana Induk Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (RIT Jabodetabek), disebutkan bahwa akses jalan kaki ke angkutan umum maksimal 500 meter, dilansir dari Sekretariat Kabinet. 

  • Safe

Lingkungan kota bagi pejalan kaki harus aman dari kejahatan ataupun kecelakaan lalu lintas. 

Kondisi Jakarta: Per Agustus 2023, data Korlantas Polri menyebut bahwa sebanyak 10.428 pejalan kaki menjadi korban kecelakaan lalu lintas di jalan raya seluruh wilayah Indonesia.

  • Physically-enticing

Lingkungan kota harus memiliki fasilitas pejalan kaki, seperti trotoar, zebra-cross, pencahayaan yang sesuai, papan petunjuk arah, dan pepohonan di jalanan. 

Kondisi Jakarta: Dalam pemberitaan Kompas.id, Koalisi Pejalan Kaki menyebut hanya ada 8,71% atau 610 km jalan di Jakarta yang sudah memiliki trotoar, bila dibandingkan dengan total ruas jalan di Jakarta yang mencapai 7.000 km.

  • Lively and Sociable

Lingkungan bagi pejalan kaki harus bersih, nyaman, dan menarik. 

Kondisi Jakarta: Koalisi Pejalan Kaki mengatakan kalau menerima hingga 200 laporan per hari terkait keluhan trotoar Jakarta, di mana paling dominan terkait dengan penghadangan kendaraan bermotor dan alih fungsi trotoar, dilansir dari Antara. 

  • Inducing exercise

Lingkungan bagi pejalan kaki memuat fitur-fitur yang bikin orang pengen lebih sering jalan kaki, entah buat olahraga atau untuk bepergian. 

Kondisi Jakarta: Co-Founder Komunitas IndoRunners Maylaffayza mengatakan kepada Liputan6 kalau lari di trotoar lebih aman ketimbang di pinggir jalan. Menurutnya, beberapa area di Jakarta yang nyaman buat lari ada di SCBD dan GBK. 

Sumber: “What is a Walkable Place? The Walkability Debate in Urban Design” yang dirilis di Harvard Library

indonesia jakarta GIF

(via Giphy)

Apa hal lain yang perlu dilakukan supaya Jakarta lebih ramah pejalan kaki? Let us know!

(Photo courtesy by Antara)