Kompensasi tergantung cedera

Dikutip dari AFP, Singapore Airlines diketahui sudah menawarkan kompensasi sebesar US$10.000 kepada penumpang yang mengalami cedera ringan pada penerbangan yang mengalami turbulensi hebat pada bulan lalu.

SQ juga terbuka untuk pembahasan kompensasi yang lebih tinggi dengan penumpang yang mengalami cedera lebih para.

Dalam pernyataan pada hari Selasa, Singapore Airlines mengaku sudah mengirimkan email bagi para penumpang.

“Bagi mereka yang mengalami cedera lebih serius… kami telah mengundang mereka untuk membahas tawaran kompensasi yang sesuai dengan keadaan spesifik masing-masing ketika mereka merasa sehat dan siap untuk melakukannya,” kata maskapai tersebut.

Mengembalikan biaya tiket

Sementara itu penumpang yang secara medis mengalami cedera serius dan perlu perawatan medis, SQ menyiapkan bayaran awal sebesar US$25.000.

“Penumpang yang dinilai secara medis mengalami cedera serius, memerlukan perawatan medis jangka panjang, dan meminta bantuan keuangan akan ditawarkan pembayaran awal sebesar US$25.000 untuk memenuhi kebutuhan langsung mereka.

Selain itu, maskpai juga akan mengembalikan biaya tiket semua penumpang yang ada dalam penerbangan tersebut, termasuk mereka yang tidak mengalami cidera.

“Semua penumpang juga akan menerima kompensasi keterlambatan sesuai dengan peraturan Uni Eropa atau Inggris yang relevan,” katanya.

Singapore Airlines sendiri berkomitmen mendukung penumpang yang ada di pesawat SQ321.

(Photo by JUSTIN SULLIVAN / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Turbulensi hebat

Terkait kejadian ini, Kementrian transportasi Singapura menyebut ada penurunan ketinggian mendadak sekitar 54 meter (177 kaki), hal itu mengakibatkan mereka yang tindak mengenakan sabuk pengaman terlempar dengan keras di dalam kabin.

Pesawat itu mengalami perubahan G-Force yang drastis saat tengah melewati wilayah selatan Myanmar, jelas kementrian sebagaimana dikutip dari laporan awal Biro Investigasi Keselamatan Transportasi Singapura.

FYI, tim investigasi tersebut termasuk pakar dari TSIB, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, Administrasi Penerbangan Federal AS, dan produsen pesawat Boeing.

Top image via (Photo by Lillian SUWANRUMPHA / AFP)

Let us know your thoughts!

  • Pertama Dalam Sejarah Sepak Bola Spanyol, Fans Rasis Dihukum Penjara

  • Jadi Profesor Tamu di KAIST, G-Dragon Bakal Jadi Dosen di Universitas Korea

  • Martha Asli Gugat Netflix Rp2,7 T Atas Kebohongan yang Dijual di Serial Baby Reindeer