Awan Hitam di Pegunungan Jayawijaya
Kondisi es di Pegunungan Jayawijaya, Papua Tengah, makin mengkhawatirkan.
BMKG baru-baru ini mengungkapkan hasil survei terbaru yang memperlihatkan ketebalan gletser di Puncak Sudirman kini hanya tersisa empat meter.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2010, ketebalan es masih mencapai 32 meter!
Koordinator Bidang Standardisasi Instrumen Klimatologi BMKG, Donaldi Sukma Permana, mengatakan bahwa penyusutan ini tidak lepas dari pengaruh fenomena El Niño yang semakin kuat. “Terakhir ada 14 stake yang sudah tersingkap artinya ketebalan gletser diperkirakan tinggal empat meter,” ungkapnya.
Luas Permukaan Es Juga Terjun Bebas
Survei November 2024 memberikan kabar buruk lainnya: luas permukaan es di Puncak Sudirman menyusut drastis menjadi hanya 0,11–0,16 km², dari yang sebelumnya tercatat 0,23 km² pada 2022.
Fakta ini menguatkan bahwa gletser di Indonesia tengah berada di ujung tanduk.
Staf BMKG, Wido Hanggoro, bersama tim gabungan dari PT Freeport Indonesia, kini menghadapi tantangan besar untuk mengukur ketebalan es yang terus menyusut.
Sejak 2017, pengukuran tak lagi bisa dilakukan langsung di lapangan akibat kondisi yang memburuk. Kini, pengamatan mengandalkan analisis visual dan keberadaan stake yang ditanam di lokasi.
“Survei ini akan terus kami lakukan untuk mendokumentasikan es di Papua yang sudah dalam tahap yang sulit untuk mempertahankannya lagi,” tambah Donaldi.
Bukti Nyata Perubahan Iklim
BMKG menegaskan bahwa pencairan es di Jayawijaya adalah cerminan nyata dari perubahan iklim global.
Saat ini, suhu rata-rata global telah meningkat 1,45 derajat Celcius dibanding masa pra-industri, sementara di Indonesia kenaikan mencapai 0,15 derajat Celcius per dekade.
Albert C. Nahas, Koordinator Sub Bidang Informatif Gas Rumah Kaca BMKG, mengingatkan bahwa jika tren ini berlanjut, Indonesia bisa melampaui ambang batas 1,5 derajat Celcius di pertengahan abad ke-21.
“Ini menjadi alarm serius untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,” tuturnya.
Kondisi Es Jayawijaya: Sebuah Pengingat
Menyusutnya es di Pegunungan Jayawijaya tidak sekadar menjadi persoalan lokal, melainkan simbol dari tantangan global yang harus segera ditangani.
Gletser yang dulu menjadi mahkota megah Papua, kini hampir punah, meninggalkan kita dengan pertanyaan besar: apa yang bisa kita lakukan sebelum semuanya terlambat?
—
Let us know your thoughts!
-
Jepang Luncurkan Kereta Shinkansen One Piece, Sediakan Merchandise Eksklusif di Stasiun?
-
Belgia Negara Pertama yang Sahkan UU PSK Revolusioner: Berhak Tolak Pelanggan, Cuti hingga Dana Pensiun
-
Parlemen Inggris Loloskan RUU Bantuan Mengakhiri Hidup atau Eutanasia