Tim periksa data siap gugat kebocoran 279 juta data penduduk dari BPJS
Peneliti keamanan Siber, Teguh Aprianto mengatakan tim Periksa Data bakal menggugat 279 data penduduk yang bocor. Menurut dugaan, data tersebut bocor dari instansi pemerintah, BPJS Kesehatan.
Ia dan timnya sedang menyiapkan gugatan kebocoran data ini dan mengajak partisipasi orang-orang untuk mengambil sikap. Gak cuma itu, ia juga mencantumkan link untuk pemeriksaan data pada periksadata.com/bpjs .
Teguh juga memastikan data yang masuk ke laman tersebut hanya ia gunakan untuk keperluan gugatan. Sekaligus jadi pemberian kuasa kepada tim periksa data.
Saya dan tim @periksadata sedang menyiapkan gugatan terkait bocornya 279 juta data BPJS Kesehatan & ingin mengajak teman-teman semua untuk ikut ambil sikap.
Untuk pemeriksaan dan jika ingin ikut berkontribusi, silakan isi form di halaman https://t.co/uQOn25u4tk pic.twitter.com/Diprr7AClF
— Teguh Aprianto (@secgron) June 6, 2021
Baca juga: 5 Rekomendasi Series Netflix “Underrated” Versi A La Anak USS
279 data penduduk yang dijual ke forum hacker
Sebelumnya, 279 data penduduk Indonesia yang bocor ini meliputi nama lengkap, alamat, nomor KTP, email dan nomor telepon. Bahkan gaji jutaan penduduk juga tertulis lengkap pada barisan data tersebut.
Seorang peretas dengan nama panggilan Kotz mengunggahnya ke Raid Forums dan menjual data-data tersebut pada 12 Mei 2021. Gak cuma itu, Kotz juga memberikan 1 juta data sebagai sampel dan sekitar 20 juta dengan foto.
Berdasarkan pengecekan salah seorang warganet, ia mendapatkan hasil yang valid dan lengkap berbagai sosmednya. Bahkan orang-orang dari era 1920-an juga tercantum pada data tersebut, meski sebagian tanggal lahirnya salah.
Hayoloh kenapa ga rame ini data 279 juta penduduk indonesia bocor dan dijual dan bahkan data orang yg udah meninggal, kira – kira dari instansi mana? pic.twitter.com/vjglgWBO9I
— Mas Adem (@ndagels) May 20, 2021
Baca juga: Palace dan Mercedes-AMG Luncurkan Kolaborasi Mobil
Respon BPJS Kesehatan
Meski udah jelas peretas menulis barisan data tersebut ia dapatkan dari lembaga instansi pemerintah, BPJS Kesehatan, namun pihaknya pun masih mengelak bahwa data tersebut datangnya dari website lembaga.
“Harap diabaikan saja. Terima kasih.” cuit admin BPJS membalas kehawatiran seorang warganet.
Menurut pihak BPJS, mereka sedang melakukan penelusuran lebih lanjut darimana sumber utama data-data tersebut. Dalam informasi yang beredar, setidaknya ada 279 data penduduk. Sementara sampai dengan Mei 2021, jumlah peserta BPJS kesehatan adalah 222,4 juta jiwa.
Informasi sementara dari @BPJSKesehatanRI pic.twitter.com/rROr6hda1C
— My 🆔 is 1️⃣3️⃣1️⃣ (@mybabyikon) May 20, 2021
-
Kantor Pos Seluruh Indonesia Buka 24 Jam Tanpa Libur, Pengiriman Jadi Semakin Cepat
-
Di Balik Makeup “Cruella” yang Bergaya Punk dan Nyentrik
-
Fakta Menarik Asal Usul Kata OK, Dari Tahun 1830!