Live Music Dilarang di Bireuen, Aceh
Tanggal 24 Februari 2023, Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan mengeluarkan surat edaran (SE) nomor 451/199/2023 tentang “Larangan Pelaksanaan Live Musik dalam Kabupaten Bireuen.”
Surat itu ditujukan untuk pemilik kafe, hotel, restoran, dan pengelola tempat hiburan lainnya.
Ada 11 poin yang jadi larangan dalam surat itu, ini beberapa di antaranya:
- Alat-alat musik yang diharamkan; bass, piano, biola, seruling, gitar, dll.,
- Nyanyian mengandung fitnah, dusta, caci maki, dan yang bisa membangkitkan nafsu,
- Penyanyi yang melakukan gerakan berlebihan,
- Penyanyi ditonton langsung lawan jenis yang bukan mahram, dan
- Penampilan di tempat dan waktu yang mengganggu ibadah dan ketertiban umum.
Larangan Live Music Berawal dari Keluhan Warga
Kepala Dinas Syariat Islam Kab. Bireuen, Anwar, pertumbuhan jumlah coffee shop di daerah itu memang makin marak. Menurutnya, di kabupaten itu saja sudah ada 28 kafe.
“Dilihat dari sektor pertumbuhan ekonomi, hal ini cukup positif. Tapi jangan terlalu bebas sampai melanggar Syariat Islam dan ketidaknyamanan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Ia mengatakan, banyak laporan dari masyarakat yang mengeluhkan tentang volume penampilan live music yang terlalu kencang dan berlangsung hingga dini hari.
Pasalnya, tak sedikit kafe yang terletak di kawasan perkampungan masyarakat.
Berbagai larangan di negara lain
Ngomongin soal larangan, Bireuen bukan satu-satunya daerah yang punya larangan semacam ini.
Beberapa daerah di dunia juga punya aturan yang mesti dipatuhi warga maupun orang yang berkunjung ke sana.
-
Jangan pakai saus tomat di Prancis
Sejak tahun 2011, Prancis melarang adanya saus tomat, terutama di kantin sekolah. Aturan ini berlaku di mana-mana, kecuali saat mau makan kentang goreng. Ternyata, alasannya adalah saus tomat yang terlalu banyak bisa jadi “ancaman” buat gaya hidangan tradisional Prancis.
-
Samosa dilarang di Somalia
Camilan khas India yang berisi kentang hingga sayuran ini dilarang di Somalia. Yang jadi alasan larangan ini adalah samosa dianggap terlalu “kebarat-baratan.”
-
Film time travel di Cina
“Back to the Future” dkk. Dianggap kurang pantas untuk tayang di negara tersebut. Menurut mereka, film sejenis ini sering menggunakan time travel secara sembrono dan nggak menghargai masa lalu.
-
Jangan pakai sendal jepit di Capri, Italia
Pulau di Italia ini melarang para turisnya untuk memakai sandal jepit. Alasannya, karena sandal jepit dianggap “terlalu berisik”, sementara warga lokal sangat menghargai ketenangan.
-
High Heels di Yunani
Larangan ini memang nggak berlaku di semua tempat di Yunani, melainkan di situs bersejarahnya. Sejak 2009, sepatu hak tinggi nggak boleh dipake di situs kuno, karena bisa merusak permukaannya.
-
Pelihara ikan mas di Roma
Lagi-lagi di Italia, Kota Roma melarang untuk pelihara ikan mas dalam akuarium kecil. Peraturan dari tahun 2005 ini dibuat karena akuarium itu nggak bisa memberi oksigen yang cukup untuk ikan.
Let us know your thoughts!