Setel Musik ‘Kencang-kencang’ di Pantai Portugal Terancam Kena Denda Rp589 Juta

Pengunjung bakal kena denda kalo setel musik kenceng-kenceng

Baru-baru ini para pengunjung pantai di Portugal diberi peringatan bahwa mereka bisa terancam sanksi denda hingga 36.000 euro atau Rp598 juta jika nekat menyetel musik dengan volume yang keras.

Larangan tersebut berlaku di sejumlah pantai di Portugal, misalnya bagi para pengunjung yang menyetel musik menggunakan portable speaker.

Setel musik pake portable speaker di pantai Portugal dilarang!

Penggunaan speaker portabel yang menyetel musik-musik dengan volume yang mengganggu para pengunjung pantai lain, dinyatakan merupakan tindakan yang melanggar oleh Otoritas Maritim Nasional (ANM) Portugal.

Melansir Evening Standard, Minggu, 9 Juli 2023, denda bagi pelanggar bervariatif dan berbeda nominalnya dibedakan berdasarkan golongan pengunjung.

Golongan pertama bagi pelanggar individu atau pengunjung per orangan. Denda dimulai dari 200 euro atau sekitar Rp3,3 juta hingga yang paling berat sebesar 4.000 euro atau sekitar Rp66,5 juta.

Nominal denda maksimal ngga main-main

Sementara denda yang paling maksimal untuk larangan ini dijatuhkan kepada golongan kedua bagi pelanggar kelompok. Jumlahnya mencapai 36.000 euro atau setara dengan Rp598 juta.

Sanksi denda tersebut berlaku bagi para pelanggar yang telah mengabaikan peringatan yang diberikan, atau bahkan melanggar aturan berkali-kali.

Eropa & concern mereka lawan polusi suara di sejumlah kawasan

Namun sayangnya tidak ada aturan jelas dari volume pengeras suara yang akan membuat pengujung pantai di Portugal bakal kena denda.

Mengutip Evening Standard, AMN, selaku pihak otoritas yang mengeluarkan larangan tersebut hanya menerbitkan larangan, “portable speaker dengan volume yang dapat mengganggu orang lain yang sedang berjemur di kawasan pantai Portugal dilarang.”

Sejauh ini Portugal bukan satu-satunya negara di Eropa yang sedang serius melawan polusi suara, khususnya yang disebabkan oleh turis.

Sebuah kota di Kroasia yang bernama Dubrovnik melarang penggunaan koper beroda. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengurangi jumlah kebisingan yang ditimbulkan saat koper beroda diseret di jalanan sejumlah kota tua di sana.

—

Let uss know your thoughts!

• Setelah 12 Tahun Bersama, De Gea Akhirnya Tinggalkan Manchester United

• Turis Inggris Didenda Rp247 Juta dan Terancam 5 Tahun Penjara Usai Corat Coret Colosseum

• NewJeans Comeback dengan Dua Lagu Sekaligus dan Kolaborasi Bareng Powerpuff Girls

• Usai Meta Luncurkan Threads, Twitter Ancam Bakal Gugat atas Sejumlah Tuduhan

Courtesy of Unsplash/Zac Gudakov