Acara makan bersama tingkatkan risiko penularan karena alasan ini

Acara makan bersama teman dan keluarga masih tidak dianjurkan WHO. Pasalnya kegiatan tersebut terbilang berisiko tinggi jadi titik penularan covid-19.

Pernyataan tersebut dipertegas oleh dokter relawan covid-19, Muhammad Fajri Adda’I dalam rilis tertulisnya pada Sabtu (30/1/2021) lalu.

Laporan WHO mengatakan penularan terjadi cukup tinggi saat makan bersama kolega, keluarga, karena dipikirnya aman,” ujar dr. Fajri, dikutip dari Hai.

Baca juga: Reza Arap Ajukan Diri Sebagai Penerima Vaksin Covid-19, Beberkan 5 Alasan Ini

Acara makan bersama, salah satu kegiatan yang paling berpotensi menularkan covid-19

Sebagaimana yang lo tau, kegiatan makan tentu tidak mungkin dilakukan dengan masker.

Dengan demikian, droplet berkemungkinan tinggi keluar darimulut dan masu ke saluran pernapasan orang lain yang berdekatan.

Hal ini dipertegas pila oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo. Karenanya, ia mengingatkan publik untuk menghindari kegiatan makan bersama.

Baca juga: PPKM Tidak Efektif, Jokowi Minta Pakar dan Epidemolog Lebih Dilibatkan

Doni Monardo tertular covid-19 karena acara makan?

Perlu diketahui, Doni sendiri sempat terinfeksi covid-19. Menurutnya, hal tersebut terjadi setelah ia mengikuti acara makan bersama.

Karena saat makan kita pasti lepas masker dan celah penularan terbuka. Sebaiknya saat makan, tidak ada orang lain di sekitar kita untuk mencegah tertular atau menulari. Untuk sementara, makan bisa sendiri atau terpisah dari orang lain, ” tutur Doni.

Jika harus dilakukan, maka baiknya kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Dengan mencuci tangan, risiko penularan turun hingga 35%. Jika diambah memakai masker kain, risikoya turun menjadi 45%, sementara penggunaan masker bedah bisa menekan risiko penularan hingga 70%.

Risiko penularan juga bisa menurun hingga 85% jika juga menerapkan social distancing 1 meter.