Aksi Kamisan suarakan isu-isu sosial dan HAM Indonesia

Untuk pertama kalinya, Aksi Kamisan debut di Bangkok Thailand.

Aksi tersebut jadi bagian dari gerakan Milk Tea Alliance, aliansi pro demokrasi berbasis kaum muda di Hong Kong, Taiwan, Thailand, Myanmar, Indonesia dan sejumlah negara lainnya.

Berlangsung di depan kantor Kedutaan Besar Rakyar Indonesia (KBRI) di Bangkok, aksi tersebut konsisten suarakan isu pelanggaran HAM dan isu sosial politik Indonesia.

Baca juga: Ibu Kota Baru Nusantara Bakal Berupa Forest City, Hutan Mendominasi

Tuntutan Aksi Kamisan di Bangkok

Menurut pegiat Kamisan sekaligus anggota KontraS, Ahmad Sajali, aksi tersebut menggaungkan setidaknya lima isu.

Isu-isu tersebut meliputi penolakan UU Ibu Kota Negara yang baru saja disahkan, penyiksaan & perbudakan di Langkat, Sumatera Utara, tuntutan penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu dan hari ini.

Ada pula tuntutan agar RUU Penghapusan Kekerasan Seksual segera disahkan, serta tuntutan terhadap pemerintah Indonesia dan pemerintah di negara-negara Asia Tenggara untuk menyelesaikan berbagai pelanggaran HAM di Myanmar.

(Foto: Milk Tea Alliance Indonesia)
Baca juga: Seorang Perempuan Mengaku Diperkosa Tiga Hingga Empat Orang di Metaverse

15 tahun

Perlu diketahui, Aksi Kamisan pertama kali dilakukan pada 18 Januari 2007.

Selama 15 tahun, aksi tersebut konsisten dilakukan di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat setiap Kamis Sore. Beberapa pegiatnya meliputi keluarga korban pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Sayangnya, hingga kini banyak tuntutan mereka yang belum mendapat keadilan hingga kini.

Bermula di ibu kota, kini aksi yang identik dengan pakaian dan payung hitam tersebut telah menyebar ke sejumlah daerah seperti Bandung, Yogyakarta, bahkan Kalimantan.

(Foto: Milk Tea Alliance Indonesia)