Underrated: akun Instagram @Gramparents is definitely worth to follow!

Akun Instagram jadi salah satu destinasi banyak orang buat menemukan referensi baru, termasuk untuk perkara fashion.

Namun dari mereka yang lanjut usia kerap luput dari sorotan.

Menganggap gaya kakek nenek sebagai sesuatu yang kuno mungkin wajar. It is fair. Tapi akun Instagram yang satu ini mungkin bisa mengubah pikiran lo; @Gramparents.

Baca juga: Wisata Luar Angkasa? Perusahaan Ini Tawarkan Harga yang “Paling Murah!”

Tentang akun Instagram Gramparents

Gramparents adalah akun arsip yang disusun oleh Kyle Kivijärv sejak tahun 2016. Sesuai namanya, akun tersebut jadi rangkaian dokumentasi street snaps dari warga lansia.

Aku sempat bekerja di rumah pensiun cukup lama dan menghabiskan banyak waktu dengan para orang tua. Aku sangat nyaman nongkrong bersama mereka dan sangat menikmati keakraban mereka,” tutur Kivijärv, dikutip dari Dazed.

Siapa sangka, hal terebut membuka perspektif baru buat Kivijärv. Dalam hal ini untuk urusan fashion sense.

Baca juga: Banjir Jakarta: Warga Disarankan untuk Menggugat Pemprov DKI Jakarta Karena Antisipasi Buruk

Why it is good?

Dari bucket hat Kangol hingga beret klasik, dari New Balance 992 hingga tas Louis Vuitton; semuanya jadi fashion items yang digunakan para kakek-nenek ini.

Semuanya terkoordinasi dengan ciamik, dari siluet hingga koordinasi warna. Mengkombinasikan kenyamanan dengan gaya yang timeless, jauh dari kesan “trendy” namun tetap punya tampilan yang segar.

Awalnya akun tersebut fokus pada lokasi Manhattan dan New York, namun kini akun tersebut menerima submisi dari belahan dunia lain.

Kebanyakan dari orang tua ini tak punya waktu untuk mempedulikan tren, dan sudah cukup tua untuk mengetahui pilihan baju apa yang tepat dan sesuai kebutuhan mereka,” lanjut Kivijärv.

Berbeda dengan mereka anak muda yang mencari baju-baju yang tengah populer, mereka yang sudah tua justru lebih peduli dengan apa yang sudah biasa mereka kenakan, jika kamu bertanya pada mereka, hal ini tak selalu tentang apa yang mereka pikirkan.”

Mereka menikmati kicauan burung di pohon, atau kuis TTS di koran, atau teman bermain kartu di taman.”