Kembali hadir dengan konten viral yang menjadi perdebatan untuk netizen. Kali ini dia mengenalkan metode tidur sambil menutup mulut dengan plester. Ia tidak sendiri, Andien juga mengajak suami dan anaknya untuk mengikuti metode ini. Ia juga membagikan kepada followers-nya manfaat dari metode ini. Banyak juga yang mengikuti banyak juga yang menentang dengan beragam testimoni. Sampai akhirnya beberapa dokter mulai angkat bicara soal bahayanya melakukan metode ini.

Tim USS FEED sudah menjabarkan beberapa manfaat metode ini pada artikel sebelumnya, kali ini kami juga ingin memberi tahu bahwa ada juga bahaya yang mengintai ketika mengikuti teknik yang disebut Buteyko Breathing Technique ini.

Apa itu Buteyko Breathing Technique?

Buteyko Breathing atau Buteyko Method adalah sebuah teknik pernapasan yang dilakukan sebagai terapi untuk mengoptimalkan oksigen bagi orang-orang yang memiliki kesulitan tidur dan juga untuk meringankan asma. Teknik ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 1950-an dan dikenalkan oleh Dr. Konstantin Buteyko di Rusia kala itu. Pada dasarnya teknik ini kembali mengajarkan cara bernafas yang normal saat tidur, yaitu melalui hidung, bukan mulut.

Pada kondisi normal, biasanya manusia bernapas di kisaran 8-12 kali per menit saat sedang tidur. Namun nyatanya, ada juga orang yang bernapas lebih cepat dari kondisi normal pada saat terlelap, bisa sampai 25 kali per menit, dan lebih sering menggunakan mulut sebagai alat pernapasannya. Kecemasan dan stres yang tinggi menjadi alasan mengapa kondisi ini bisa terjadi.

Metode Buteyko Breathing ini bertujuan mengembalikan bernapas melalui hidung, sehingga oksigen akan lebih dulu disaring oleh bulu-bulu hidung dan jaringan tubuh, khususnya otak, sehingga manusia mendapatkan oksigen yang maksimal.

Buteyko Breathing Technique Cons

Hal yang paling berbahaya melakukan metode ini saat tidur adalah ketika tubuh mendeteksi kurangnya oksigen karena engap atau susah bernapas otomatis otak kita langsung mencari jalan lain untuk memasukan oksigen ke dalam tubuh. Jika mulut diplester maka secara otomatik akan terbangun dari tidur.

Dokter mata Fediriva Hamzah angkat bicara mengenai aksi viral Andien dengan menuliskan opini melalui Twitter pribadinya

Kemudian cuitannya pun di-retweet oleh Andreas Prasadja, dokter ahli gangguan tidur di Indonesia.

Walaupun akhir-akhir ini banyak yang memiliki pendapat kontra mengenai Buteyko Breathing, tetapi sampai saat ini, belum ditemukan bahaya maupun efek samping tidur dengan plester mulut. Namun, jika ingin mengikuti metode ini yang harus dipastikan adalah pelaku diharuskan tidak memiliki permasalahan di hidung.

Salah satu yang tidak boleh melakukan metode ini adalah pengidap septum deviasi, yakni keadaan disaat dinding pembatas lubang hidung tidak berada di tengah (condong ke kanan atau kiri). Perihal inilah yang membuat pengidapnya tidak bebas menghirup udara melalui hidung. Bukannya mendapatkan tidur nyenyak, pelaku justru akan mengalami sesak napas saat sedang tidur.

Metode ini lebih dianjurkan untuj  orang- orang yang memiliki kerutinan tidur ngorok. Dengan mulut tertutup, suara dengkurannya akan menurun sehingga tidur jadi lebih nyaman dan aman.