Bergelantungan di atas sabana Afrika, badak-badak yang diangkat dengan helikopter secara terbalik ini kelihatan gak biasa dan (hampir) komikal. Tapi, untuk para badak hitam, terbang ke daerah baru bukan sekedar hal ‘lucu’, ini tentang bertahan hidup.

Kebanyakan, pemindahan hewan besar seperti ini dilakukan melalui jalur darat menggunakan truk. Namun, belum tentu truk bisa melewati semua daerah.  Makanya, 10 tahun lalu, pihak konservasi mulai menggunakan helikopter sesekali untuk memindahkan badak dari dan ke tempat yang sulit.

Posisi ‘terbalik’ lebih diminati pihak konservasi

Mengangkat badak dengan posisi ini penting untuk konservasi
via CNN

Mengutip CNN, pemindahan lewat udara ini biasanya dilakukan dengan membaringkan badak menyamping di tandu. Selain itu, biasanya mereka juga memindahkan para mamalia bercula ini dalam posisi terbalik, dengan ikatan pada kakinya.

Pihak konservasi lebih menyukai metode ‘terbalik’ ini karena relatif lebih cepat, lebih mudah. Jika kita mereka bandingkan dengan metode tandu, ini juga memakan biaya yang lebih sedikit.

Namun, kita belum tahu bagaimana efek posisi pemindahan ini untuk para rhinos. Setidaknya, sampai saat ini.

Badak di Afrika
via CNN

Apakah posisi terbalik ini aman untuk badak?

Untuk mencari tahu, pemerintah Namibia meminta tim riset dari Cornell’s College of Veterinary Medicine untuk memeriksa praktik ini. Ternyata, hasilnya mengejutkan.

Kami mengantisipasi bahwa badak akan bereaksi buruk jika digantung terbalik,” kata Robin Radcliffe, dosen senior di kedokteran satwa liar dan konservasi.

Badak dalam posisi terbalik
via CNN

Namun, Radcliffe dan timnya menemukan bahwa walaupun ini kelihatannya posisi yang tidak nyaman, terbang secara terbalik adalah pilihan terbaik untuk kesehatan para badak.

Radcliffe mengatakan bahwa posisi terbalik ini bisa nge-stretch tulang punggung dan bantu mengalirkan oksigen. Sebaliknya, kalau badak dibiarkan dengan posisi menyamping, oksigen tidak mengalir secara baik ke seluruh tubuh.

Alasan konservasi memindahkan badak

Konservasi Badak di Nambia
via CNN

Badak hitam hidup di gurun, semak, dan sabana di Afrika. Karena adanya perburuan hingga tahun 1990-an, spesies ini tersisa hanya 2% dari sebelumnya, yaitu 2.354 ekor.

Badak adalah hewan yang sangat bergantung pada kepadatan. Mereka tidak akan bertambah jika di suatu daerah sudah ‘ramai’ dengan sesamanya. Maka dari itu, penting untuk memindahkan sebagian hewan ini ke tempat lain agar mereka dapat berkembang biak dan bertambah jumlahnya.

Apalagi, sekarang-sekarang ini masih banyak pemburu liar yang mengambil cula mereka sebagai suvenir. Jadi, hewan-hewan ini harus pindah ke tempat di mana mereka bisa diawasi dengan baik.