BMKG jelaskan fenomena suhu terasa lebih dingin pada malam dan dini hari saat musim kemarau

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan soal fenomena suhu yang terasa lebih dingin pada malam dan dini hari, padahal sedang mengalami musim kemarau.

Sejumlah daerah di Indonesia pun sering diguyur hujan dengan intensitas lebat di tengah musim kemarau.

Adanya dinamika atmosfer jadi penyebab Indonesia diguyur hujan saat musim kemarau

Dalam akun Instagram resminya, BMKG memberikan penjelasan terkait fenomena yang terjadi di sejumlah daerah ini.

Hasil analisis Kedeputian Bidang Meteorologi Pusat Meteorologi Publik BMKG menemukan adanya kondisi dinamika atmosfer.

Seperti yang tercatat dalam skala global, nilai IOD, SOI, dan Nino 3,4 yang tidak signifikan terhadap pengingkatan curah hujan di wilayah Indonesia dan MJO yang berada pada fase 5 (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia, khususnya di bagian Timur.

BMKG melaporkan wilayah Indonesia khususnya di bagian Selatan saat ini masih berada pada musim kemarau.

Namun potensi cauca ekstem masih dapat terjadi meski sebagian wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau.

Adanya perubahan suhu ekstrem

Staf Data dan Informasi BMKG Bandung Yuni Yulianti menjelaskan jika berdasarkan catatan miliknya, suhu minimum di Bandung Raya menyetuh 16 derajat Celcius dalam lima tahun terakhir.

Data tersebut menunjukkan suhu di Bandung Raya yang berada di bawah kondisi normal.

“Hal ini (suhu dingin pada malam dan dini hari) disebabkan karena saat ini secara musim kita sudah memasuki musim kemarau, di mana berpeluang terjadi perubahan suhu ekstrem pada malam hingga pagi hari,” kata Staf Data dan Informasi BMKG Bandung Yuni sebagaimana yang dikutip dari Antara, Selasa, 16 Juli 2024.

Disebabkan oleh tutupan awan yang sudah mulai berkurang

Tutupan awan yang sudah mulai berkurang pada siang hari jadi penyebab dari fenomena suhu terasa lebih dingin pada malam dan dini hari.

Tutpan awan yang mulai berkurang ini mengakibatkan panas matahari yang dipancarkan ke bumi akan dilepaskan secara maksimal pada siang hari.

“Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal,” ujar Yuni.


Let uss know your thoughts!