Dalam rangka menyambut industri 4.0 di Indonesia, PT Bobobox Mitra Indonesia ikut terjun dalam memberikan kontribusi sebagai startup dengan menghadirkan layanan akomodasi yang terintergrasi IoT atau Internet of Things. Bobobox melihat bahwa Industri 4.0 ini akan didominasi oleh generasi milenial dan membuka peluang bagi founding team, Indra Gunawan, Antonius Bong dan enam orang untuk menyediakan solusi kreatif bagi para wisatawan dan business traveler.

Dalam acara yang berlangsung di Jl. Sultan Tirtayasa 11, perusahaan ini akhirnya meresmikan pembukaan cabang barunya yaitu Bobobox Pods Dago. Bobobox Pods Dago adalah cabang ketiga dari Bobobox yang beroperasi di Pasar Kaliki dan Cipaganti. Proses pembukaan ini juga dihadiri oleh Elizabeth Tioria Gurning selaku wakil wali kota Bandung, perwakilan dari BEKRAF, Kementerian Pariwisata dan beberapa komunitas anak di Bandung.

“Untuk cabang yang ketiga ini kami berfokus pada penyempurnaan sistem dan kami ingin menekankan bahwa Bobobox sudah menjadi produk kebanggaan Indonesia di industri 4.0 ini.” ujar Indra Gunawan, CEO dan co-founder PT. Bobobox Mitra Indonesia. “Target kami pun bukan hanya wisatawan saja. Kami juga menargetkan para frequent business traveler,” tambahnya

Dalam waktu satu tahun, Bobobox telah berhasil mendisrupsi industri perhotelan dengan mencapai rata-rata occupancy rate sebesar 82% di cabang pertamanya dengan jumlah pengguna aplikasi Bobobox meningkat sebesar 130 kali lipat. Selain itu Bobobox juga berhasil mengembalikan konsep shared living sebagai layanan akomodasi dengan harga yang terjangkau. Dengan menawarakan seamless experience, Bobobox pun turut berperan memberikan pengalaman yang berbeda untuk para wisatawan luar kota maupun mancanegara yang berkunjung ke Bandung.

Hanya dalam waktu satu tahun, startup yang berhasil mendisrupsi industri perhotelan ini mencapai rata-rata occupancy rate sebesar 82% di cabang pertamanya dengan jumlah pengguna aplikasi Bobobox meningkat sebesar 130 kali lipat. “Beberapa hal yang jadi prioritas kami sekarang adalah speed dan customer satisfaction. Dalam satu tahun kami beroperasi, kami sudah membangun tiga outlet di Bandung, dan para tamu memberikan rating rata-rata 9 dari 10,” ujar Indra. 

Antonius Bong selaku, President dan co-founder PT Bobobox Mitra Indonesia menyatakan bahwa harga murah bukan lagi jadi yang terpenting, melainkan pengalaman menginap yang memuaskan, mulai dari lokasi strategis hingga fasiilitas yang terstandarisasi untuk menunjang kepraktisan dengan harga yang sangat terjangkau.

Menanggapi kesiapan teknologi yang dihadirkan Bobobox untuk masuk ke industri 4.0, Hafidhullah Zakariyya, CTO PT Bobobox Mitra Indonesia, berujar, “Teknologi yang digunakan Bobobox, seperti online booking, smart check-in dan check-out, dan juga penerapan IoT, menandakan bahwa Bobobox telah masuk ke industri 4.0 dan siap menjadi game changer dalam industri layanan akomodasi.”

Hafidhullah juga menambahkan bahwa Bobobox memiliki misi untuk menyediakan layanan akomodasi yang terstandarisasi dan dapat dipersonalisasi. Guna mewujudkan misi tersebut,  Bobobox akan berinvestasi dalam pengaplikasian machine learning serta artificial intelligence yang diharapkan dapat mendisrupsi secara positif dunia teknologi dan layanan akomodasi.