Kamis Misteri : Cerita horor di rumah sakit, kemunculan kakek bermata melotot!

Cerita horor di rumah sakit seolah menjadi topik yang tidak akan pernah ada habisnya di bahas. Bahkan saking populernya tema tersebut, rasanya hampir setiap rumah sakit memiliki cerita tersendiri.

Faktanya, kehadiran mahluk tak kasat masat di rumah sakit tidak hanya terjadi di tempat tertentu, melainkan bisa di mana saja.

Salah satunya seperti kisah yang dibagikan oleh @adelbert_rusty pada sebuah utas di Twitter.

Sempat ketakutan, sang ibu mencoba berfikir positif

Cerita horor di mulai saat ibu dari Alvin terpaksa harus di rawat karena sakit tifus. Karena kondisi cukup mengkhawatirkan, dengan berat hati sang ibu (Novi) harus mengiyakan.

Sesampainya di ruang rawat, Alvin sebenarnya agak berberat hati meninggalkan sang ibu di kamar rawat seorang diri. Pasalnya saat itu, di ruangan yang bisa menampung 4 pasien, hanya ada dia dan ibunya.

Kendati demikian, sang ibu yang merasa takut mencoba mengerti posisi Alvin dan mendesak anaknya untuk meninggalkannya.

Beruntung tidak lama setelah memaksa Alvin pergi, ruangan itu kedatangan pasien baru yang kemudian ‘mengisi’ kasur di depan ibunya.

Meski awalnya takut dengan kondisi ruangan yang sepi, Ibu Novi mulai merasa lebih tenang dengan kehadiran pasien lain.

Diapun memaksa anaknya untuk meninggalkan ruangan dan menjakan pekerjaannya sebagai Satpam yang harus berjaga malam.

Kehadiran sosok misterius berkepala plontos

Dengan berat hati, Alvin keluar dari ruangan itu dan menuju ke tempat kerjanya. Sang ibu pun yang sudah mulai lebih tenang dengan kehadiran pasien lain mencoba untuk tidur.

Namun di tengah tidur pulasnya, Ibu Novi terbangun karena merasa kepalanya berat dan badannya terasa panas.

Diapun merogoh hape di bawah bantal dan waktu saat itu menunjukan pukul 00.00. Saat hendak kembali mencoba tidur, matanya tertuju pada ranjang yang ada di sebrangnya.

Terlihat jelas nampak seorang lelaki persi di sebelah pasien. Tapi lama diperhatikan, pria itu terlihat sedikit aneh.

Sosoknya tampak sudah dua, kepalanya botak dan tubuhnya yang kurus terlihat mengenakan pakaian putih yang sedikit kebesaran.

Lebih anehnya lagi, pria itu tidak duduk melainkan jongkok persis di samping ranjang pasien dengan padanganya yang tertuju ke arah ibu yang terbaring.

Melihat hal itu, Ibu Novi tetap mencoba berfikir positif dan berasumsi kalau sosok aneh tersebut adalah salah satu keluarga pasien yang menunggu.

Tapi keanehan lain pun mulai terjadi, sosok itu mulai menggoyangkan badannya ke depan dan ke belakang meski dalam posisi jongkok. Beberapa kali juga kerap terdengar suara batuk yang keras dan sedikit ganjil.

Sosok kakek bermata melotot dengan hidung bersumpal kapas hilang begitu saja

Ibu Novi yang merasa terganggu kemudian mencoba membangunkan pasien itu. Belum juga ia melakukannya, sosok pria tersebut melemparkan tatapan tajam ke arahnya.

Karena takut dengan tatapan tersebut, ibu Novi langsung menutup kepalanya dengan bantal dan mencoba melupakan apa yang baru saja dia lihat.

Sesekali suara batuk keras tersebut masih terdengar di kupingnya yang tertutup bantal, tapi tiba-tiba suara itu menghilang.

Saat sedang menghela napas, suara batuk itu justru kini kembali dan terdengar jelas persis di sebelah telinganya.

Sosok itu tersenyum dengan ekpresi yang menyeramkan sembari disertai batuknya seperti orang sekarang. Sontak ibu Novi gemetar dan menangis, seketika itu juga suhu tubuhnya yang panas mendadak menjadi dingin.

Namun entah karena apa, sosok pria tua itu mendadak terjengkang dan tubuhnya menggelepar layaknya seseorang yang sedang kejang. Tangan pria tua itu terus mencoba meraih ibu Novi yang masih menatap si bapak tua tersebut.

Dengan sisa keberanian yang ada, Ibu Novi mencoba keluar dari ruangan rawat untuk meminta pertolongan dari siapapun. Beruntung ada seorang perawat dan Ibu Novi langsung menceritakan apa yang baru saja terjadi dan dilihatnya.

Anehnya perawat itu mengaku tidak melihat sosok pria yang dimaksud oleh Ibu Novi, dan ternyata saat kembali ke kamar, sosok tersebut sudah menghilang tanpa jejak.