Kamis Misteri (KAMIS) : Cerita horor supir travel yang antar penumpang ‘hantu’

Cerita horor supir travel jalur lintas Sumatera akan menjadi teman lo pada KAMIS edisi kali ini.

Adapun kisah ini merupakan saduran dari sebuah Twitter thread unggahan @Briistory. Berkisah seorang supir travel jalur lintas Sumatera yang ternyata mengantarkan penumpan ‘tak kasat mata’ yang turut serta dalam perjalanannya.

Dari 3 penumpang, mendadak bertambah satu

Pada pembukaan thread, pembaca berkenalan dengan sosok Toni, seorang supir travel jalur lintasan pelabuhan Bakauheni-Bandar Lampung

Tidak tanggung-tanggung, Toni sudah bergelut 20 tahun pada bidang ini.

Kamis Misteri (KAMIS) : Cerita horor supir travel yang antar penumpang 'hantu'
via Supernatural Wiki Fandom

Selama itu pulalah, dirinya sering mengalami hal mistis. Namun kejadian yang satu ini menjadi salah satu yang paling membekas pada ingatannya.

Terjadi pada 2007 silam. kala itu Toni bersiap berangkat untuk mengantar setiap penumpang sampai ke tujuan masing-masing.

Adapun alamat mereka sudah tertera pada secarik kertas yang menempel pada dashboard mobil Toni. Sebelum berangkat, rekan Toni, Bang Tobing mengkordinasikan kepadanya jumlah penumpang.

Iya Ton, cuma tiga. hehe,” begitu tutur Bang Tobing. Toni pun mengiyakan dan izin pamit sebentar untuk ke WC.

Sekembalinya dari WC, Toni mencoba menghitung ulang jumlah penumpang yang ada pada mobilnya. Alangkah terkejutnya, saat penumpang bertambah menjadi 4 orang.

Namun saat itu, dirinya mencoba berfikir positif. Sebelum berangkat, Bang Tobing juga seolah mengkonfirmasi penambahan satu penumpang kepadanya.

Salah satu penumpangnya terlihat sedikit aneh

Mengingat waktu sudah malam, umumnya seluruh penumpang akan tertidur pulas pada kursi mereka masing-masing. Toni pun memiliki kebiasaan untuk ‘memeriksa’ penumpangnya dari kaca spion.

Kondisinya sama seperti biasa, hanya saja perempuan wanita yang duduk pada baris paling belakang tidak dapat ia lihat karena padanganya  terhalang dengan kepala senderan kursi.

Meski demikian, perjalanan berlangsung cukup lancar. Hanya saja Toni baru memiliki 3 alamat pengantaran, yang berarti ada satu penumpang yang belum ia ketahui alamatnya.

Sampai akhirnya, Toni memutuskan untuk singgah di pom bensin untuk mengisi bahan bakar.

Berbeda dengan biasanya, ia merasa sedikit ngantuk dan akhirnya memutuskan untuk mencuci muka. Setelah kembali ia pun memeriksa kembali jumlah penumpangnya.

Semua penumpang terlihat tertidur sama seperti posisi beberapa menit sebelumnya. Namun perempuan yang ada di baris paling belakang sama sekali tidak tertidur. Dia malah duduk tegak tanpa bersandar sembari menatap ke depan.

Cerita horor supir travel memasuki babak baru.

Ketika kembali ke kursi pengemudi, Toni tiba-tiba menciuma bau yang menyengat. Padahal sebelumnya, ia sama sekali tidak tercium bau tersebut.

Kembali mencoba berfikir positif, Toni mengambil kesimpulan bahwa mungkin saja perempuan yang ada pada baris paling belakang baru saja menyemprotkan parfum.

Singkat cerita, akhirnya rombongan mulai memasuki Bandar Lampung, salah satu kota besar yang ada di Sumatera. Meningat sudah jam 1 malam, keadaan juga sangat sepi dan hanya satu dua kendaraan yang terlihat melintas.

Ia pun harus mengantar ke tiga alamat berbeda yaitu Teuku Umar, Jalan Imam Bonjol dan Kedaton Lima. Melihat alamat itu Toni merasa lega karena lokasinya tidak mengharuskan ia keluar dari kota.

Usai menghantar dua alamat, Toni pun mengarahkan kendaraannya ke alamat terakhir yang ada di Kedaton Lima. Sejauh ia masih bertanya-tanya alamat siapakah ini.

Setelah tiba pada lokasi pengantaran, Toni lantas menanyakan siapa yang akan turun di titik tersebut.

Mas, Mbak, ini benar alamatnya kan yah?” tanya Toni.

Pertanyaan itu kemudian mendapat jawaban dari perempuan misterius yang duduk pada baris belakang. “Benar bang, saya turun,” jawabnya.

Toni pun merasa lega dan kemudian mengantarkan perempuan tersebut sampai ke depan rumahnya. Namun salam perpisahan dari perempuan tersebut membuat Toni bertanya-tanya.

Kalau bisa, langsung ke pool aja. Gak usah anter penumpang lagi,” tutur penumpang perempuan itu.

Ternyata penumpang terakhirnya adalah ‘penumpang hantu’

Sisa satu penumpang yang masih berada dalam mobil Toni, ia pun menanyakan alamat pengantaran yang dituju oleh ‘pria’ tersebut.

Branti, Bang,” jawab penumpang itu. Toni pun langsung tancap gas menuju lokasi yang dimaksud sembari meminta arahan.

Setelah 30 menit berlalu, bau parfum menyengat yang sempat tercium pada SPBU kembali menganggu hidung Toni. Bahkan baunya semakin intense.

Sembari menyetir, sesekali Toni menyempatkan untuk memeriksa sang penumpang lewat kaca spionnya. Anehnya, pria ini posisi duduknya tidak berubah, dia selalu duduk tegap sembari melihat keluar.

Terkadang penumpang itu tersenyum dengan mimik yang datar.

Saat sudah sampai pada area Branti, penumpang ini hanya memberikan instruksi mengikuti jalan lurus. Sampai akhirnya Toni masuk ke sebuah area perumahan yang sepi, pos sekuritinya pun tidak ada penjagaan.

Setelah mengikuti instruksi sang penumpang, Toni sampai pada sebuah rumah yang lokasinya agak terpencil. Rumah tersebut berpagar besi, besar bertingkat namun gelap.

Ia pun lantas memberitahukan kepada penumpang bahwa ia suda tiba pada lokasi yang diinginkan.

Alangkah terkejutnya Toni saat ia tidak mendapat balasan dari penumpang tersebut, bahkan penumpang tersebut sudah tidak ada dalam kendaraanya.

Seketika itu pula ia menoleh ke arah rumah tadi dan mendapati kalau ‘sosok’ yang mirip dengan penumpangnya sudah berada dalam area pelataran rumah.

Sekilas Toni juga melihat kalau sosok itu dari kejauhan sembari tersenyum juga seolah mengucapkan terima kasih kepadanya yang sudah mengantarnya sampai tujuan.

Ini kisah penumpang hantu mobil travel Toni

Masih dalam keadaan panik, beruntung muncul cahaya kendaran yang ternyata merupakan lampu motor sekuriti perumahan tersebut.

Toni pun diajak ke pos untuk ditenangkan.

Anehnya saat masuk, Toni sama sekali tidak melihat keberadaan sosok manusia.

Akhirnya setelah tenang, Toni pun ditanyai oleh pihak sekuriti. “Abang ini tadi nganter penumpang ke rumah di ujung itu?” tanya salah satu sekuriti sambil memberikannya  segelas air minum.

Toni pun mengiyakan dan menceritakan kejadian aneh yang menimpanya. Barulah setelah itu, pihak sekuriti menceritakan bahwa pria pemiliki rumah yang menumpang mobil Toni adalah pak Husairi.

Pria tersebut bekerja di Jakarta dan setiap dua pekan sekali pasti kembali ke rumah tersebut. Namun sekitar enam bulan yang lalu, Pak Husairi mengalami kecelakaan di daerah Kalianda dan akhirnya meninggal.

Sejak itulah anak dan istrinya pindah, makanya rumah tersebut kosong.

Aku jadi takut liat spion belakang.