Kaya akan gizi, kelor berpotensi jadi tanaman herbal khas Indonesia

Pertumbuhan daun kelor alias Moringa Oleifera diminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin untuk di pantau dengan serius.

Dia bahkan meminta pemerintah daerah (Pemda) Nusa Tenggara Timur untuk melakukan penelitian.

Sebagai salah satu daerah degan pertumbuhan terbanyak, Budi meyakini daun kelor kaya akan gizi dan berkhasiat.

Daun tersebut berpotensi menjadi tanaman khas herbal Indonesia.

Banyak manfaatnya

Saya pengin ngimbangin seperti ginsengnya Korea, dibikin penelitian yang serius untuk masuk dunia internasional,” kata Budi dikutip dari situs resmi Kemenkes, Senin (6/3).

Menkes juga menyebut bahwa daun, biji dan akar kelor bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

FYI, daun kelor kaya akan nutrisi, seperti protein, vit A, vit C, kalsium dan zat besi.

Khasiat yang dimiliki menjadi daun kelor sebagai bahan makanan atau suplemen nutrisi untuk membantu mencegah berbagai penyakit.

Daun Kelor Bisa "Saingi" Gingseng Korea, Kemenkes Minta Penelitian Serius
via Wikipedia

Sumber pangan alternatif

Selain untuk kesehatan, biji kelor yang mengandung minyak atsiri kerap digunakan sebagai bahan makar nabati.

Sementara untuk kecantikan, minyak biji kelor juga merupakan bahan kosmetik dan obat-obatan.

Bukan hanya itu, kelor juga berpotensi menjadi sumber pangan alternatif untuk mengatasi masalah keaparan di daerah terpencil di NTT.

Jadi kita akan menjadikan kelor sebagai salah satu makanan tradisional dan herbal Indonesia, kita akan riset secara formal. Kita dukung risetnya supaya bisa diterima di kalangan internasional,” ujar Budi.

Biotech Research GIF | Gfycat

Top image ilustrasi via ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa.

Let us know your thoughts!