Deteksi Covid-19 dengan pemindai wajah menjadi teknologi terbaru yang diperkenalkan pemerintah Abu Dhabi, ibukota Uni Emirat. Kabarnya platfrom face recognition tersebut dapat mendeteksi tanda-tanda Covid-19.

Teknologi canggih ini dikembangkan oleh EDE Research Institute Abu Dhabi yang bekerja sama dengan International Holding Company.

Deteksi Covid-19 dengan pemindai wajah, sensitivitas mencapai 90%

Setelah melalui serangkaian uji coba, alat ini kemudian diperkenalkan pada publik di beberapa tempat, seperti Ghantoot, Pulau Yas dan Mussaffah dengan melibatkan 20.000 orang sebagai respondennya.

Hasil tes disebut menunujukan sensitivitas sebesar 93,5 persen, dan itu berarti aplikasinya cukup akurat untuk mengidentifikasi peserta riset yang terinfeksi Covid-19.

Cara penggunaannya dibutuhkan jarak lima meter antara subjek dan aplikasi pemindai wajah yang terinstal dalam smartphone. Dalam hitungan detik, perangkat menganalisa setiap wajah yang di-scan dan mengirim pesan ke HP yang dipegang oleh operator. 

Untuk diketahui, senser EDE ini juga digunakan bersama perangkat lain, termasuk pemindai termal atau panas tubuh.

Begini cara kerjanya

Adapun cara kerja pemindai wajah ini untuk mendeteksi kemungkinan infeksi Covid-19 adalah dengan mengukur gelombang elektromagnetik yang berubah ketika partikel RNA [asam ribonukleat] virus ada di tubuh orang tersebut.

RNA umumnya bertindak sebagai pembawa pesan yang mebawa instruksi dari DNA.

Deteksi Covid-19 Dengan Pemindai Wajah, Bagaimana Akurasinya?
via Lifestyle – Bisnis.com

Jika hasilnya hijau, itu berarti subjek yang dites negatif. Sementara warna merah, berarti mereka teridentifikasi positif dan diharuskan untuk mengikuti tes PCR dalam waktu 24 jam.

Rencananya, teknologi ini akan digunakan di berbagai pusat perbelanjaan dan tempat umum di Abu Dhabi. Selain itu juga di beberapa kawasan pemukiman dan semua titik masuk kota, baik melalui darat atau udara.