Disease X, Peringatan WHO Soal Wabah Baru

Covid-19 Bukan Pandemi Terakhir Menurut WHO

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, baru-baru ini memperingatkan kemunculan pandemi baru di dunia. Ia mendesak masyarakat untuk siap merespons pandemi baru secara tegas, kolektif, dan adil.

“Berakhirnya Covid-19 sebagai darurat kesehatan global bukanlah akhir dari Covid-19 sebagai ancaman kesehatan global,” tutur Tedros.

“Ancaman dari kemunculan varian lain yang dapat menyebabkan munculnya penyakit dan kematian tetap ada, dan ancaman kemunculan patogen lain yang memiliki potensi jauh lebih mematikan masih tetap ada.”

WHO sendiri tengah mengidentifikasi data patogen prioritas yang dinilai mampu menyebar dan menyebabkan pandemi, salah satunya “Disease X.”

Disease X merupakan sebutan WHO terhadap patogen yang tidak diketahui yang dapat menyebabkan epidemi internasional serius.

Sick Cartoon GIF by FRENEMY

(via Giphy)

Beda Epidemi dan Pandemi

Menurut Columbia University Mailman School of Public Health, berikut beda epidemi dan pandemi:

Epidemi: meningkatnya kasus sebuah penyakit dalam lokasi geografis tertentu.

Pandemi: kondisi di mana sebuah penyakit menyebar pesat dalam cakupan luas, berpengaruh ke beberapa negara dan populasi.

Dalam epidemi, penyebarannya masih bisa dikendalikan di lokasi awal penyakit itu menyebar, sementara pandemi menyebar secara internasional dan tak bisa dikendalikan.

Kemunculan Disease X

Beberapa ahli kesehatan percaya Disease X bakal muncul dari zoonotic, yang berarti penyakit itu berasal dari hewan lalu dapat menyebar ke manusia.

Namun, beberapa sumber mengatakan pandemi selanjutnya bisa saja disebabkan oleh sumber penyakit lain ataupun bioterrorism.

“Meski kemunculan patogen zoonotic merupakan ancaman yang harus dipantau, kemungkinan (kemunculan) patogen pandemi buatan juga tidak boleh diabaikan,” demikian pernyataan dari peneliti jurnal ‘Disease X: A hidden but inevitable creeping danger.’

“Penyebaran patogen seperti itu, entah akibat kesalahan laboratorium atau aksi bioterrorism, dapat berujung pada [penyebaran] Disease X yang membawa bencana, pun dinyatakan sebagai risiko bencana global,” lanjut pernyataan tersebut.