Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) kini sudah mulai menjalankan ekstrakurikuler (ekskul) esports di sejumlah sekolah.

Hal ini mereka lakukan sebagai bagian dari upaya pembinaan atlet usia dini. Ekskul ‘olahraga’ tanpa lapangan ini pun sudah berjalan selama seminggu.

Sekretaris Jenderan PBESI, Frengky Ong mengatakan program itu diawali dengan pelatihan guru dan coach. Selanjutnya, barulah ekstrakurikuler ini ditujukan bagi peserta didik SMP, SMA, dan SMK.

Memperkenalkan Esports, mulai dari ekskul di sekolah

Ekskul Esports Sudah Berjalan di Sejumlah Sekolah, Ini Kata PBESI!
via Tenor

Kita coba memenuhi permintaan dari beberapa sekolah swasta yang sekarang ini sudah meminta kepada PBESI untu ekstrakurikuler esport. Pada minggu lalu kita melakukan kegiatan pelatihan untuk guru coach agar bisa berjalan sesuai dengan perencanaan dari PBESI dan tentunya sesuai standar-standar yang sudah kita buat.” ujar Frengky, mengutip Antara.

Ekskul esports ini mereka harapkan bisa memperkenalkan industri digital kepada siswa didik. Selain itu, ini juga bakal jadi jembatan dunia esport dengan pendidikan, memberikan wawasan esport sebagai potensi karier.

Membutuhkan kerjasama banyak pihak

Ekskul Esports Sudah Berjalan di Sejumlah Sekolah, Ini Kata PBESI!
via Giphy

Dalam membuat ekskul esports di berbagai sekolah, PBESI juga bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan kementerian terkait lainnya.

Secara teknis, pembelajaran, absesnsi, hingga nilai bakal tersedia di website garudaku.com. Sementara, pelaksanaan ekskul ini bakal berjalan lewat Zoom.

PBESI berkomitmen untuk mencetak lebih dari 200 pelatih baru setiap tahunnya untuk program ini. Makanya, perlu dukungan dari banyak pihak untuk bisa mewujudkannya.

Saat ini, ekskul tersebut masih berfokus di Pulau Jawa, khususnya sekolah swasta. Sementara itu, sekolah negeri harus menunggu tahun ajaran baru untuk mengadakan ekskul esports.

Frengky juga menjelaskan, pihaknya sudah melakukan perjanjian dengan berbagai sekolah dan pendekatan dengan persatuan orang tua murid.

Baca juga: