Underrated : Film Animasi Pendek “El Empleo”, gambaran dunia kerja yang keras dan kejam.

Film animasi pendek El Empleo yang rilis 2008 merupakan karya sutradara animator Argentina, Santiago “Bou Graso”.

Meski hanya berdurasi sekitar 7 menit, animasi pendek ini memilik pesan yang luar biasa dalam, khususnya menyoal konsep produktivitas barang dan jasa.

Bahkan seperti dilansir Vice.com, bukan tidak mungkin film animasi pendek ini merupakan sebuah pesan mengenai cara pelanggaran hak asasi manusia dalam industri kerja di kemudian hari.

Sayang, El Empelo yang sudah berhasil mendapatkan 75 penghargaan, termasuk Animation Shows of Shows award di 2009 masih belum banyak diketahui banyak orang.
El Empelo, kayar Bou “Grasso” yang sukses raih banyak penghargaan

Atau mungkin justru animasi ini adalah ramalan betapa manusia terlalu bergantung pada teknologi dan pada akhirnya mereka tidak dapat hidup tanpanya.

Sayang, El Empelo yang sudah berhasil mendapatkan 75 penghargaan, termasuk Animation Shows of Shows award di 2009 masih belum banyak diketahui banyak orang.

Nah, makanya pada edisi Underrated kali ini, USS Feed membahas film animasi pendek tersebut.

Plot twist luar biasa El Empleo

Mengandalkan ilustrasi sederhana, El Emleo alias “The Employment” sukses mempresentasikan kisah kompleks mengenai masyarakat modern dan peran ‘manusia’ pada setiap elemen kehidupan.

Animasi ini mengisahkan rutinitas dan perjalanan ke kantor dari seorang ‘laki-laki kantoran’. Meski demikian, ternyata ada sebuha kejutan tak terduga.

Sang sutradara mengungkapkan sebuah dimensi baru dari narasi film animasi ini dan sukses membuat penonton tersentuh sekaligus tertegun.

Pasalnya saat sedang sarapan, terlihat sosok manusia yang beralih fungsi dan bekerja sebagai meja dan kursi. Bahkan sesaat sebelum meninggalkan rumahnya, pria kantoran ini sempat mengambil mantel dan kunci pada sebuah ‘hang coat’ yang juga digambarkan sebagai manusia.

Sekilas masing-masing manusia saling berhubungan dan bekerja untuk manusia lain. Bahkan saat hendak memberhentikan taxi untuk menuju kantornya, taxi yang ia panggil juga seorang manusia. Pria kantoran ini kemudian digendong dan dihantarkan sampai kantor.

Sesampainya di kantor, pria tersebut menaiki lift yang juga menggunakan ‘manusia’ sebagai sumber penggerak dan tenaga. Ia pun masuk ke sebuah ruangan dan membuka loker. Ternyata dalam loker itu juga ada manusia yang bertugas menjaga barang dan mantel milik pria tersebut.

Dengan tertunduk lemas, ia pun segera menuju ke sebuah ruangan. Namun bukanya masuk ke dalam ruangan itu, ia malah membaringkan dirinya tepat di depan pintu.

Ya, pria itu berkerja sebagai ‘keset pintu’.

Pas nonton film ini sedari awal otak gua langsung mikir, fix ada plot twist. Tapi jujur enggak nyangka se’twisty’ itu. Gimana bersyukur sama kerjaan lo sekarang apa malah makin pengen resign?