Mumi masih utuh
Fosil bayi dari seekor mammoth kembali ditemukan. Kali ini, seorang penambang emas Klondike di wilayah utara Kanada lah yang menemukannya.
Mumi bayi mammoth tersebut ditemukan saat para penambang sedang melakukan penggalian di kawasan permafrost selatan Kota Dawson, yang berbatasan langsung dengan Alaska.
Penemuan tersebut sempat mengagetkan karena muminya yang ternyata nyaris utuh.
Seorang ahli paleontologi, Grant Zazula, menyatakan bahwa mumi bayi mammoth tersebut dapat mempertahankan keutuhan kulit serta rambutnya.
“Sangat cantik dan salah satu mumi hewan zaman es paling luar biasa yang pernah ditemukan di dunia,” ujar Zazula.
Rencana penciptaan mammoth hybrid
Hewan dengan nama latin mammuthus primigenius tersebut diyakini berjenis kelamin betina dan telah mati sejak zaman es.
Sekiranya 30 ribu tahun yang lalu, mammoth dinyatakan sering berkeliaran di kawasan tersebut bersamaan dengan bison stepa raksasa, kuda liar, dan singa gua.
Dikutip dari Discover Magazine, Colossal Biosciences, berencana untuk memperkenalkan kembali mammoth ke dunia.
Perusahaan bioteknologi tersebut berharap pada 2027, mereka bisa menciptakan anak gajah hibridia mammoth.
Hal itu dilakukan guna mengatasi perubahan iklim karena peran hibridia yang dinyatakan penting bagi pelindung bumi.
Bukan penemuan fosil mammoth yang pertama
Beberapa penemuan fosil mammoth dimulai dari tahun 1984.
Namun pada tahun 2009, sebuah penemuan di bawah lapisan es dekat wilayah Kutub Utara.
Salah satu hal yang membuat penemuan tersebut menjadi ramai dibicarakan adalah karena ditemukannya residu susu dan feses dalam ususnya.
“Residu susu yang ditemukan pada analisis terakhir, ditambah punuk yang berlemak di belakang lehernya, mengindikasikan bahwa bayi mammoth ini sehat dan mendapat asupan makanan cukup,” ujar Daniel Fisher, seorang ilmuwan dari Universitas Michigan.
What do you think? Let us know!
-
Nama Baru Jalan Jakarta Disahkan, Warga Setempat Harus…
-
Perenang di AS Pingsan di Dalam Air, Begini Aksi Heroik Pelatih
-
6 Staf Holywings Jadi Tersangka Kasus Penistaan Agama, Termasuk Sang Graphic Designer?
Top image via National Geographic