Nama Baru Jalan Jakarta Disahkan, Warga Setempat Harus Siap Urus Data Baru

Terdapat 22 nama jalan baru di Jakarta

Nama jalan baru di Jakarta yang berjumlah 22 titik telah disahkan sesuai dengan kebijakan Gubernur DKI, Anies Baswedan.

Perubahan tersebut berimbas kepada warga setempat yang harus segera mengurus perubahan data administrasi kependudukan.

Warga DKI Jakarta yang tinggal atau terdata di salah satu jalan baru harus membuat KTP, kartu keluarga, dan Kartu Identitas Anak untuk perubahan kolom alamat.

“Contoh seperti di DKI Jakarta, kalau ada perubahan nama jalan, KK kita buat yang baru, KTP dibuat yang baru, kartu identitas anak dibuat yang baru,” jelas Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Disdukcapil), Zudan Arif Fakrulloh.

Melalui penjelasannya, ia menyatakan bahwa warga harus datang ke kantor dinas setempat untuk mengurus data-data terbaru.

the blacklist math GIF by NBC

Buka layanan ubah data administrasi

Disdukcapil Provinsi DKI Jakarta mengumumkan bahwa mereka akan mulai membuka layanan pengubahan administrasi data kependudukan (adminduk) mulai minggu depan.

“Untuk proses pembukaan layanan ini akan di mulai satu minggu ke depan pada loket-loket layanan Dukcapil tiap Kelurahan di DKI Jakarta,” kata Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta, Budi Awaluddin.

Dengan dimulainya layanan adminduk, Budi mengimbau bagi para warga yang hendak mengurus data administrasi untuk selalu berhati-hati dan siap melaporkan petugas Dinas Dukcapil yang meminta pungutan liar.

Selain itu, STNK dan BPKB juga harus dilakukan perubahan data setelah data dalam KTP diperbarui.

Namun untuk STNK, warga akan dikenakan biaya karena harus diganti materialnya.

“Untuk STNK, harus diganti materialnya, otomatis PNBP juga harus dibayar lagi,” ucap Kasubdit STNK Ditregident Korlantas Polri Kombes M, Taslim Chairuddin.

Confused Wait What GIF by HULU

Ubah nama jalan untuk hormati tokoh Betawi

Salah satu alasan perubahan nama jalan yang dikemukakan Anies adalah untuk menghormati nama tokoh Betawi.

Anies menyatakan bahwa tokoh Betawi memiliki perannya masing-masing sehingga bisa membangun kehidupan Betawi, bahkan Bangsa Indonesia.

Berikut beberapa nama jalan yang diubah:

Jalan Mpok Nori (menggantikan Jalan Raya Bambu Apus, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur)
Jalan H. Bokir bin Dji’un (menggantikan Jalan Raya Pondok Gede segmen Kelurahan Pinang Ranti dan Kelurahan Dukuh, Jakarta Timur)
Jalan Haji Darip (menggantikan Jalan Bekasi Timur Raya, Jakarta Timur)
Jalan Entong Gendut (menggantikan Jalan Budaya, Jakarta Timur)
Jalan Rama Ratu Jaya (menggantikan Jalan BKT Sisi Barat, Jakarta Timur)
Jalan H Rohim Sa’ih (menggantikan Bantaran Setu Barat, Jakarta Selatan)
Jalan KH. Ahmad Suhaimi (menggantikan Bantaran Setu Babakan Timur, Jakarta Selatan)
Jalan Hj. Tutty Alawiyah (menggantikan Jalan Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan)
Jalan KH. Guru Amin (menggantikan Jalan Raya Pasar Minggu Sisi Utara, Jakarta Selatan)
Jalan Raden Ismail (menggantikan Jalan Buntu, Jakarta Pusat)
Jalan Mahbub Djunaidi (menggantikan Jalan Srikaya, Jakarta Pusat)
Jalan M. Mashabi (menggantikan Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Utara, Jakarta Pusat)
Jalan H.M Saleh Ishak (menggantikan Jalan Kebon Kacang Raya Sisi Selatan, Jakarta Pusat)
Jalan Tino Sidin (menggantikan Jalan Cikini VII, Jakarta Pusat)
Jalan Abdullah Ali (menggantikan Jalan SMP 76, Jakarta Pusat)
Jalan A. Hamid Arief (menggantikan Jalan Tanah Tinggi 1 gang 5, Jakarta Pusat)
Jalan H. Imam Sapi’ie (menggantikan Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat)
Jalan Mualim Teko (menggantikan Jalan depan Taman Wisata Alam Muara Angke, Jakarta Utara)
Jalan Guru Ma’mun (menggantikan Jalan Rawa Buaya, Jakarta Barat)
Jalan Syekh Junaid Al Batawi (menggantikan Jalan Lingkar Luar Barat, Jakarta Barat)
Jalan Habib Ali Bin Ahmad (menggantikan Jalan di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu)
Jalan Kyai Mursalin (menggantikan Jalan di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu)