Bagian dari kampanye global
CFD kemarin (30 Juli) diramaikan dengan kehadiran ratusan masyarakat dan aktivis yang tergabung dalam barisan Pawai Bebas Plastik 2023.
Pawai tersebut menyuarakan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Dihadiri beberapa tokoh masyarakat, pawai ini merupakan bagian kampanye global #PlasticFreeJuly.
Perlu dukungan pemerintah
Tirza Mafira, Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik menyebut salah satu advokasi yang tengah dijalankan adalah solusi guna ulang.
Adapun solusi tersebut sebenarnya sudah menjadi kebiasa sejak lama.
Namun, harus ada upaya konkret dari pemerintah dan produsen untuk sama-sama menciptakan eksoistem guna ulang.
“Jika ekosistem ini diwujudkan dan dijalankan oleh seluruh masyarakat, Indonesia juga bisa menjadi contoh negara yang mempraktikkan solusi ini. Sejalan dengan harapan dalam Global Plastic Treaty yang sedang disusun oleh negara-negara anggota PBB untuk mengakhiri polusi plastik,” kata dia.
Hadir dalam CFD, Susi Pudjiastuti turut meramaikan kampanye
Dalam kegiatan tersebut, hadir pula Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Berada di barisan terdepan, dia tak sungkan mengangkat poster bertuliskan penolakan terhadap sampah plastik sekali pakai termasuk sampah galon sekali pakai.
Sampah plastik tidak bisa bisa ‘hancur’ dengan sendirinya
“Di Pangandaran itu nelayan mancing, 70-80 persen dapatnya plastik bukan ikan. Kemudian di mana-mana, di pelabuhan, sungai, sampah ini tidak bisa di-grading by nature,” kata Susi.
Oleh karenanya dia berharap aksinya bisa mendorong pemerintah untuk mengeluarkan regulasi agar korporasi tidak menggunakan plsatik sekali pakai.
“Saya mengimbau pemerintah untuk meminta korporasi agar segera mengganti kemasan produknya dengan yang degradable plastik dan reuse. Saya juga mengimbau kepada masyarakat agar bijak menggunakan plastik,” tukasnya.
Top image via . ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU
—
Let us know your thoughts!