Tipe pengunjung ‘lihat, abadikan, pergi’

Para turis asing mungkin bakal kaget jika mengetahui salah satu tempat terkenal di Barcelona, ​​Spanyol, yang denda pengunjung yang cuma lihat-lihat dan foto-foto tanpa membeli.

Terlebih bagi para selebritas atau influencer yang amat mengandalkan kekuatan exposure, salah satunya dari media sosial.

Snap and run jadi budaya pengunjung jaman sekarang?

Di jaman media sosial yang didukung dengan mengabadikan momen menggunakan beragam gawai ini, menjadikan “snap and run” sebuah kebiasaan atau budaya bagi masyarakat.

Tak jarang orang-orang pergi ke suatu tempat yang menjual barang dan dianggap bagus, melihat-lihat, lalu mengambil gambar tanpa membeli satu barangpun di tempat tersebut.

Setelah merasa puas dengan hasil yang diabadikan lewat gadget, tak jarang orang-orang meninggalkan toko tanpa membawa satu kantong belanjapun.

Toko makanan yang sudah berdiri selama 125 tahun

Melansir dari OddityCentral, Minggu, 30 Juli 2023, ada sebuah toko makanan vintage yang sudah berdiri selama 125 tahun yang membebankan tarif kepada pengunjung meski tidak membeli apapun sama sekali.

Toko yang telah berjalan selama lebih dari 100 tahun ini awalnya beroperasi sebagai tempat pemanggang kopi.

Mengutip dari Metro, Minggu, 30 Juli 2023, staf di sana merasa terganggu dengan pengunjung terutama turis asing turis yang mengantri dengan kamera mereka namun pergi tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.

brown wooden table

Boleh lihat-lihat doang tapi kena tarif Rp83.366an per orang

Akhirnya sebuah papan tanda yang dipasang di pintu masuk toko makanan vintage yang bernama Queviures Múrria itu.

Papan tersebut berbunyi: ‘Mampir tapi hanya lihat-lihat (di dalam) €5 xper orang, terima kasih.’

Memang, kesan vintage yang kental dan gaya toko tua yang khas membuat Queviures Múrria sangat Insta-worthy.

Deretan daging, keju, minyak, dan anggur yang diawetkan menambah daya pikat dari toko jadul ini.

Deli Grocery near road at night time

Lelucon yang justru jadi solusi

Hingga saat ini belum ada sepeserpun tarif yang dikenakan kepada para pengunjung terutama turis. Namun ternyata ide tersebut justru bagus untuk toko makanan tersebut.

Manajer toko Toni Merion mengatakan papan itu sebenarnya dipasang hanya demi mencegah pengunjung yang gemar ‘snap and run’ mempengaruhi alur kerja dan bisnis mereka.

Adanya papan tersebut juga meningkatkan penjualan, karena banyak pengunjung yang berhenti untuk berfoto-foto saja, sekarang justru membeli produk dari toko makanan tersebut.

Let uss know your thoughts!

Courtesy of Unsplash/Designecologist