Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Perusahaan pembuat obat-obatan AstraZeneca baru-baru ini mengakui kalau vaksin Covid-19 buatan mereka, yang dikenal dengan nama Covishield, bisa menyebabkan efek samping seperti pembekuan darah dan jumlah trombosit rendah.

Pengakuan tersebut disebutkan ketika AstraZeneca berhadapan dengan gugatan kelompok terkait vaksinnya yang dapat menimbulkan efek serius pada puluhan kasus. Merespons hal ini, AstraZeneca menyebut vaksin Covid-19 buatannya “bisa, dalam kasus yang sangat langka, menyebabkan TTS (Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome).” 

Sumber: The Independent & The Telegraph

Virus Vaccine GIF by INTO ACTION

(via Giphy)

Tentang Gugatan Terkait AstraZeneca

  • Muncul gugatan pertama oleh Jamie Scott yang dilayangkan pada tahun lalu.
  • Jamie diketahui menderita gangguan otak permanen setelah menerima vaksin buatan AstraZeneca pada April 2021.
  • AstraZeneca menentang klaim tersebut. Namun, dalam dokumen legal yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi pada Februari lalu, perusahaan itu mengakui kalau vaksin Covid-nya dapat menyebabkan TTS.
  • Sejauh ini, sudah ada 51 kasus yang diajukan ke Pengadilan Tinggi, di mana korban dan keluarga meminta ganti rugi dengan nilai diperkirakan mencapai £100 juta.

Sumber: The Telegraph

 Apa Itu Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome?

Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome (TTS) merupakan komplikasi langka yang terkait dengan vaksin Covid-19. Orang yang mengalami komplikasi ini bisa saja merasakan pembekuan darah yang kemudian bisa menghambat aliran darahnya. Hal ini kemudian bisa membatasi beredarnya darah ke berbagai organ tubuh. 

Beberapa gejalanya:

  • Sakit dada
  • Sakit kepala yang tetap terjadi selama 48 jam setelah vaksinasi
  • Pandangan kabur
  • Kebingungan
  • Sulit bicara
  • Kesulitan bernapas

Sumber: Medical News Today

Gimana Tanggapan Pemerintah RI Soal Ini? 

“Tetapi dilihat oleh dunia medis, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) kan yang meng-approve langsung, vaksin ini dibilang bahwa benefit-nya lebih besar daripada risiko, sehingga waktu itu diberikan izin untuk dijalankan di seluruh dunia.” 

  • Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pada Jumat (03/05/2024), dikutip dari Antara. 

BPOM Ikut Buka Suara

Nggak hanya Menkes, Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) juga turut angkat suara soal efek samping dari vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca. BPOM menyebut sebanyak lebih dari 73 juta dosis vaksin tersebut sudah digunakan di Indonesia.

BPOM juga menyebut sampai April 2024, tidak terdapat laporan kejadian terkait keamanan, termasuk TTS, di Indonesia yang terhubung dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca. BPOM juga menegaskan kejadian TTS kemungkinan terjadi pada periode 4 sampai 42 hari setelah pemberian dosis vaksin. Jika terjadi di luar periode itu, maka kejadian TTS tak terkait dengan penggunaan vaksin AstraZeneca. 

Sumber: Siaran Pers BPOM

President Biden Politics GIF by NowThis

(via Giphy)

TL;DR

Beberapa waktu terakhir, media internasional ramai memberitakan soal vaksin Covid-19 AstraZeneca yang dikabarkan bisa menyebabkan efek samping langka yakni TTS. Kabar tersebut muncul setelah perusahaan AstraZeneca dalam dokumen legalnya mengakui kalau dalam kasus yang sangat jarang, vaksin Covishield buatannya bisa menyebabkan TTS. 

TTS atau Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome merupakan komplikasi langka yang bisa dialami orang yang menerima vaksin Covid-19. Pengidapnya bisa mengalami pembekuan darah dan menghambat peredaran darah ke organ tubuh. 

What are your thoughts? Let us know!

(Photo courtesy of Pexels)