Rekor kebakaran yang melanda hutan Amazon di Brasil dianggap sudah mencapai puncaknya pada tahun ini. Pusat penelitian luar angkasa Brasil, INPE, mendeteksi setidaknya ada 72.843 titik api ada di Amazon hingga asap kebakaran bisa terlihat dari luar angkasa.

Sejak pekan lalu, INPE menuturkan citra satelitnya menemukan 9.507 titik kebakaran baru di Brasil. Sebagian besar titik api itu berada di lembah Amazon, hutan tropis terbesar di dunia ini.

Karena sangking parahnya kebakaran yang terjadi pada tahun ini, hashtag #PrayforAmazonas menjadi trending topic di Twitter. Banyak juga para pengguna Twitter memperlihatkan bagaimana hewan-hewan di hutan itu terbakar.

Kebakaran yang sudah terjadi selama 2 minggu ini membuat kota Sao Paulo, Brasil terkena dampaknya meski berjarak cukup jauh dari titik kebakaran. Kota itu tertutup dengan asap sehingga mengancam kesehatan para penduduk. Asap dari api menyebabkan langit gelap meskipun siang hari di kota Sao Paolo pada Senin 21 Agustus lalu.

Kegelapan pada siang hari itu, berlangsung selama sekitar satu jam, terjadi setelah angin kuat membawa asap dari kebakaran hutan di negara bagian Amazonas dan Rondonia, yang berjarak lebih dari 2.700km dari Sao Paulo.

Penyebab Kebakaran

INPE  mendeteksi ada lebih dari 72.000 kebakaran antara Januari dan Agustus angka terbesar pencatatan dimulai pada 2013. Badan itu mengatakan telah mengamati lebih dari 9.500 kebakaran hutan sejak Kamis 15 Agustus lalu, sebagian besar berada di wilayah Amazon.

Gambar satelit pun menunjukkan negara bagian paling utara Brasil, Roraima, diselimuti asap gelap; sementara wilayah tetangganya, Amazonas, menyatakan kondisi darurat terkait kebakaran hutan.

Kebakaran hutan sering kali terjadi pada musim kering di Brasil, tapi juga bisa disulut dengan sengaja dalam upaya penggundulan lahan secara ilegal untuk peternakan hewan.

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro menepis data terbaru, mengatakan bahwa ini “musimnya queimada”, ketika para petani menggunakan api untuk membuka lahan.

“Saya pernah dijuluki Captain Chainsaw (Kapten Gergaji Mesin). Sekarang saya Nero, mengobarkan api di Amazon,” ujarnya seperti dikutip kantor berita Reuters.

Namun, INPE menyoroti bahwa angka kebakaran tidak wajar jika dibandingkan dengan angka yang biasanya dilaporkan selama musim kering.