Bungkus Indomie Goreng di antara makanan berbagai negara

Siapa sangka, Indomie Goreng muncul di salah satu markas pasukan Ukraina. Tepatnya, markas itu berada di desa Troitske, dekat kota Popasna, Oblast, Luhansk.

Seorang jurnalis kantor berita Rusia RIA Novosti menemukan beragam persediaan makanan dengan label luar Ukraina. Mereka pun merilis dokumentasi foto dan video dari tempat yang diduga adalah bekas markas pasukan Ukraina di Troitske.

Beragam sisa-sisa bungkus makanan tergeletak di sana, mulai dari makanan asal Amerika Serikat hingga Inggris Raya. Yang mengejutan, salah satunya ada mi instan asal Indonesia, Indomie rasa mie goreng pedas.

Indomie Goreng Ditemukan di Markas Pasukan Rusia

Makanan-makanan yang tak bisa ditemukan di Ukraina

Menurut laporannya, saat pasukan Republik Rakyat Luhansk (LPR) masuk daerah itu, pasukan Ukraina sudah meninggalkan lokasi.

Banyak bungkus makanan kosong dan bungkus-bungkus serta kardus yang belum disentuh berserakan di gedung itu,” seperti dilansir Kompas dari RIA Novosti.

Bungkus-bungkus yang mereka temukan di sana merupakan buatan luar Ukraina, mulai dari bar sereal, gula, hingga Indomie Goreng yang menunjukkan tanggal kedaluwarsa 5 Agustus 2022.

Semua ini dibuat asing, Anda tidak bisa membeli barang-barang seperti itu di Ukraina: makanan kering dan keripik Amerika, muesli Britania, bar sereal, waffle, mi instan, dan gula dari negara-negara lain. Terdapat juga berkotak-kotak rokok dan tas (merk) Duty Free,” lanjut tulisan tersebut.

Indomie Goreng Ditemukan di Markas Pasukan Rusia, di Antara Makanan Negara Lain
via Tenor

Indikasi ‘tentara bayaran asing’?

Dalam gedung yang dijadikan markas pasukan keamanan Ukraina, hanya kucing yang bertahan setelah mereka kabur,” tulis media tersebut.

Matyev Platov, kombatan LPR yang ikut memasuki Troitske, mengatakan perbekalan itu menunjukkan indikasi adanya ‘tentara bayaran asing’ yang turut berjaga.

Desa Troitske sendiri letaknya ada di dekat garis demarkasi antara Ukraina dengan LPR dan Republik Rakyat Donetsk (DPR). Sejak perang 2014 lalu, desa ini berada di bawah kuasa Ukraina.

What are your thoughts? Let us know!

(Image: via RIA Novosti)