Apa jenis-jenis mural? Mural apa yang paling sulit dibuat? Cek selengkapnya di sini!

Mural bukan jenis seni yang baru. Bermula dari zaman purbakala, kini seni lukis tembok ini sudah berkembang jadi bagian dari kultur pop modern.

Bukan cuma melahirkan sejumlah nama-nama seniman besar, seni ini juga muncul di berbagi lokasi; dari tembok perkotaan hingga jadi dekorasi seru yang memanjakan mata. Nggak heran, banyak orang pun tertarik untuk mempelajari seni lukis tembok tersebut.

Jadi supaya lo bisa tau lebih jauh, cek fakta-fakta berikut!

Terbagi jadi berbagai jenis

(Foto: Unsplash)
(Foto: Unsplash)

Mural terbagi jadi berbagai jenis, tergantung pada peruntukkannya.

Ada mural komersial yang biasanya digunakan untuk kebutuhan promosional. Ada pula mural komunitas yang dibuat sebagai tradisi ekspresi kelompok tertentu, serta mural temporary yang dibuat untuk menyampaikan pesan khusus ke publik, dan masih banyak jenis-jenis lainnya.

Philadephia, Amerika, kota buat pecinta mural

(Foto: Mural Arts Philadelphia)
(Foto: Mural Arts Philadelphia)

Philadelphia dikenal sebagai salah satu kota dengan mural terbanyak di dunia. Kota tersebut bahkan disebut-sebut sebagai “City of Murals.”

Banyaknya lukisan tembok di kota tersebut dipicu The Philly’s Mural Arts Program (MAP), program seni publik yang sudah berjalan selama beberapa dekade. Tak heran, kota ini kaya dengan seni lukis tersebut.

Mural di langit-langit adalah jenis mural yang paling sulit dibuat

(Via Morgan Mural Studios)
(Via Morgan Mural Studios)

Mengaplikasikan lukisan pada langit-langit ruangan sangat sulit dibuat. Pasalnya, seniman harus menghabiskan banyak energi dan usaha untuk melukis secara terbalik.

Saking sulitnya, melukis di langit-langit ruangan bahkan banyak digunakan dengan menggunakan teknologi cetak, alih-alih melukis dengan teknik manual.

Bisa menciptakan ilusi di ruangan kecil jadi terlihat besar

(Via PAINTING&DECO)
(Via PAINTING&DECO)

Bukan cuma untuk memperindah ruangan, mural juga digunakan untuk menyiasati ruangan yang kecil jadi terlihat besar.

Prinsip ini banyak diterapkan arsitek untuk menciptakan ilusi ruangan, alih-alih mengisi ruangan dengan perabotan untuk dekorasi.

Punya audiens luas, mural bisa jadi medium sosialisasi

(Foto: KRISTIANTO PURNOMO | Credit: KOMPAS images)
(Foto: KRISTIANTO PURNOMO | Credit: KOMPAS images)

Selain dimanfaatkan untuk unsur dekorasi, melukis di tembok juga bisa digunakan sebagai media sosialisasi.

Salah satunya sosialisasi protokol kesehatan di yang tengah digalakkan saat ini. Sebagai contoh, lukisan tembok untuk sosialisasi tersebut bisa ditemukan di kawasan Cikoko, Pancoran, Jakarta.

Minat untuk nyoba bikin mural? Go ahead and paint! Pastiin aja lo sudah nyiapin semuanya dengan baik dan jangan corat-coret sembarangan tanpa izin supaya nggak berakhir jadi vandalisme!