Jonatan Christie, tunggal putra Indonesia layak disebut sebagai pebulutangkis paling ‘lelah’ di ajang Thomas Cup. Pria dengan panggilan akrab Jojo juga merupakan salah satu kunci sukses Indonesia meraih gelar Thomas Cup ke-14.

Pebulutangkis berusia 24 tahun ini juga menjadi penentu kemenangan Indonesia saat mengalahkan China 3-0 di partai final yang berlangsung kemarin (17 Oktober) malam.

Jonatan yang turun di partai ketiga berhasil menaklukan tunggal putra China, Li Shi Feng 21-14, 18-21, 21-14 dalam laga final Thomas Cup di Ceres Arena, Denmark. Jojo sendiri sukses mengikuti jejak Anthony Ginting dan Fajar/Rian yang juga meraih kemenangan.

Jonatan Christie kerap bermain dengan waktu yang lama

Dalam pertandingan melawan Shi Feng, Jonatan membutuhkan effort yang luar biasa. Berdasarkan data tournament software, Jojo menutup pertandingan itu dengan waktu 1 jam 22 menit.

Sebelumnya, saat mengahadapi Anders Antonsen, Jojo sendiri mencatatakan waktu pertandingan terlamannya selama ajang Thomas Cup. Duel keduanya disebut berlangsung selama satu jam 40 menit atau 100 menit. Pertandingan itu sekaligus menjadi partai terlama selama perhelatan Thomas Cup kali ini.

Sementara partai tercepat yang dibukukan Jonatan adalah saat dia berduel melawan Youcef Sabri Medel dengan durasi 22 menit.

Dengan dimikian, Jonatan yang selalu turun sejak fase grup tercatat sudah membukukan waktu bermain selama 376 menit.

Indonesia jadi tim dengan menit bermain terlama

Total menit bermain Jojo sekaligus melengkapi torehan timnas Indonesia sebagai tim dengan menit bermain terlama di Thomas Cup.

Mengacu pada data Badminton Talk, Indonesia disebut sudah bermainselama 1351 menit atau setara 22 jam 31 menit, berikut rinciannya ;

  • 115 menit melawan Aljazair,
  • 288 menit kontra Thailand,
  • 316 menit saat bersua Taiwan di babak fase grup
  • 190 menit melawan Malaysia,
  • 239 menit kontra Denmark di semifinal,
  • dan 202 menit saat mengakhiri perlawanan China di final Thomas Cup 2020 (2021).

Untuk diketahui, keberhasilan Indonesia meraih gelar Thomas Cup sekaligus mengakhiri penantian selama 19 tahun sejak terakhir menjadi juara pada 2002 silam.

Gelar ini sekaligus membuat Indonesia unggul empat gelar atas China dengan torehan 14 gelar.

Top image via CNNIndonesia

Mantap!