Kanye West menangis ketika menjalankan kampanye kepresidenan pertamanya

Setelah santer dikabarkan batal nyapres, Kanye West akhirnya maju ke bursa kepresidenan sebagai kandidat independen dan menjalankan kampanyenya.

Namun, ketika menjalankan kampanye pertamanya hari Minggu (19/7) lalu, Kanye West dinilai malah melantur.

Alih-alih menjelaskan upayanya untuk mengalahkan Presiden Donald Trump di pemilu, Kanye West yang ketika itu mengenakan rompi antipeluru bertuliskan ‘security’ tersebut malah bercerita tentang bagaimana dia menginginkan istrinya melakukan aborsi ketika Kim Kardashian mengandung North West, putri tertua keduanya.

Ia juga menyebut Harriet Tubman tidak pernah membebaskan para budak. Semua itu ia lanturkan dalam keadaan menangis di atas podium.

Bukan bahas tentang rencana politik, Kanye West malah curhat

Tak hanya tentang keinginan aborsi anaknya sendiri, Kanye West juga bercerita tentang sang ibu yang sebenarnya juga ingin mengaborsi dirinya.

Ayah saya ingin mengaborsi saya. Ibu saya menyelamatkan saya. Bisa saja tidak ada Kanye West karena ayah saya terlalu sibuk,” kata West kemudian menangis.

Dia kemudian berteriak, “saya hampir membunuh putri saya! Saya hampir membunuh putri saya!”

Tak heran, rekaman video kampanye Kanye West pun viral dan memicu berbagai respon negatif. Tak sedikit juga yang menunjukkan kekhawatirannya terhadap kesehatan mental sang rapper.

foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images

Kanye West mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden lewat Twitter pada tanggal 5 Juli 2020.

Kita harus menyadari janji Amerika dengan percaya pada Tuhan, menyatukan pandangan kita dan membangun masa depan bersama,” tulis Kanye di laman Twitter-nya.

Aku akan maju sebagai calon Presiden Amerika Serikat!” tutup Kanye dengan menyematkan emoji bendera Amerika dan tagar #2020VISION.

Kanye West GIF by 2017 MTV Video Music Awards - Find & Share on GIPHY

Source: Giphy

Namun rencana Kanye West untuk masuk ke Gedung Putih sempat terjegal beberapa masalah; dari isu batal nyapres, hingga peluang tipis sang rapper di ranah politik.