Zaman sekarang, cara paling instan untuk jadi duta adalah lakuin hal yang justru bertolak belakang, kayak yang Mahasiswa USU ini lakukan!
Sejumlah mahasiswa tertangkap BNN waktu lagi asik-asik pesta ganja di kampus FIB Universitas Sumatera Utara. Lalu, kalian tau lah apa yang terjadi selanjutnya.
BNN Provinsi Sumatera Utara bakal bikin bereka jadi Duta Anti Narkoba.
Mahasiswa USU jadi Duta Anti Narkoba usai pesta ganja, alasannya ‘jago main musik’
Mari kita main sambung kata-kata! Pesta ganja – Duta Anti Narkoba – Main Musik.
Kalau masih nggak paham, mungkin bisa baca penjelasan dari Kepala BNN Sumut, Brigjen Toga Habinsaran Panjaitan ini.
“Para Mahasiswa USU itu jago-jago main musik. Itu merupakan modal untuk memberdayakan mereka sehingga bisa terhindar dari penyalahgunaan narkotika,” ujarnya, melansir Detik.
Makin paham atau makin bingung?
Katanya, BNN melihat mereka ‘punya potensi, di mana mereka jago main musik’. Lalu, mereka bakal jadi Duta Anti Narkoba, ‘tidak hanya untuk Kampus USU, tapi untuk seluruh masyarakat’.
Kenapa fenomena ‘orang melanggar malah jadi duta’ terus-terusan muncul?
Ya, keputusan pengundang garuk kepala semacam itu bukan lagi jadi hal yang mengagetkan. Bagaimanapun, kejadian ini ternyata erat hubungannya dengan teori disonansi kognitif.
Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, bilang teori disonansi kognitif ini adalah bahwa orang nggak suka melihat dua kenyataan bertolak belakang tapi dikaitkan.
Walau begitu, katanya dua hal yang bertolak belakang ini bakal lebih mudah masyarakat ingat, sehingga orang mau mendengar pesan yang ada, melansir Detik.
“Hal yang sama tidak terjadi kalau mahasiswa baik-baik jadi duta anti narkoba. Itu namanya konsonansi kognitif. Nggak ada yang aneh dan nggak seru, kata anak milenial,” katanya.
Secara promosi, ini hal yang positif
Menurutnya, karena ramai jadi pembicaraan, pesannya secara tidak langsung bakal tertanam di memori. Dengan begitu, hal tersebut bisa memengaruhi perilaku, seperti jadi menjauhi narkoba.
“Orang jadi ramai membicarakan. Secara promosi, ini positif. Dari sekian banyak orang yang membicarakan, pasti ada memori yang tertanam dan kemudian memengaruhi perilaku. Prinsip psikologi tadi yang dimainkan secara optimal,” lanjutnya.
Jadi, mungkin inilah kenapa akhir-akhir ini sering orang yang ngelakuin pelanggaran malah jadi duta di bidang yang mereka langgar!
—
Baca juga: