Kemendikbudristek hapus jurusan Bahasa, IPA, dan IPS pada jenjang SMA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akhirnya menghapus jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan Bahasa pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
Hal tersebut sejalan dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional yang jatuh pada tahun ini.
Ngga bakal ada lagi jurusan di SMA pas Kurikulum Merdeka resmi diterapin
Penghapusan semua jurusan dalam jenjang Sekolah Menengah Atas ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Kurikulum Merdeka.
Jadi begitu Kurikulum Merdeka resmi dijadikan kurikulum nasional, maka semua sekolah untuk jenjang SMA tidak lagi menerapkan sistem penjurusan yang selama ini dibagi menjadi tiga: Bahasa, IPA, dan IPS.
Kepala Badan Standar Nasional Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan sebenarnya ini bukan hal yang baru diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Bukan aturan baru, tapi udah diterapin sejak 2021 di beberapa SMA
Nino menjelaskan bahwa penghapusan jurusan di jenjang SMA sudah diterapkan secara bertahap sejak tahun 2021.
Pada tahun ajaran 2022/2023 ia mengatakan sudah sekitar 50% satuan pendidikan yang menerapkan kurikulum tersebut.
“Pada tahun ajaran 2022, sudah sekitar 50% satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka. Pada tahun ajaran 2024 saat ini, tingkat penerapan Kurikulum Merdeka sudah mencapai 90-95% untuk SD, SMP, dan SMA/SMK,” kata Anindito Aditomo dalam pernyataan tertulisnya.
Siswa kelas 11 dan 12 SMA bakal lebih bebas memilih mata pelajaran berdasarkan minat, bakat, kemampuan, dan aspirasi
Jadi nantinya siswa kelas 11 dan 12 SMA yang sekolahnya sudah menerapkan Kurikulum Merdeka bisa leluasa memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, kemampuan, dan aspirasi studi lanjut atau kariernya.
“Sebagai contoh, seorang murid yang ingin berkuliah di program studi teknik bisa menggunakan jam pelajaran pilihan untuk mata pelajaran matematika tingkat lanjut dan fisika, tanpa harus mengambil mata pelajaran biologi,” ujar Nino.
Let uss know your thoughts!
Feature Image Courtesy of Unsplash/Rafael Atantya